18/03/09

Macam-Macam Doa Khusus

MACAM-MACAM DOA


Dari blog sanggraha pinandita saya mendapatkan macam-macam doa, semoga bisa kita gunakan untuk kebaikan kita semua.

Doa menghindar dari Malapetaka : Om Sarwa papawinasini, sarwa roga wimocane, sarwa klesa winasanam, sarwa bhogam awapnuyat. Om Hyang Whidi , Paduka yang maha mulia terimalah segala persembahan kami, musnahkan segala malapetaka, engkau bebaskan segala derita, engkau jauhkan segala penyakit, dan berikanlah kami sarana kehidupan.
Doa menghindar dari Malapetaka : Om Srikare sapa hut kare, roga dosa winasanam, siwa loghan mahayaste, mantra manah papa kelah Om Hyang Whidi , Paduka yang dipuja sebagai penguasa alam semesta, yang menjiwai segala mantra, bebaskan hamba dari segala dosa dan derita, serta tuntunlah pikiran kami dari kenestapaan menuju kejalan yang benar.
Doa mendapatkan kebahagiaan : Om Ayuwrdhi labhate dhanam, wrdhi guna suci yajnya, sudha sila sudhajnanam, bhukti mukti phalam swargam. Om Hyang Whidi , semua keberuntungan, kekayaan, kepandaian adalah atas Yajna suci Paduka, semoga tingkah laku, pikiran dan kata kata hamba menjadi bersih serta menikmati pahala sorga.
Doa Para Pedagang : Om A visvani amrta saubhagani Om Hyang Whidi , Paduka yang dipuja sebagai penguasa alam semesta, yang Maha pengasih, semoga Paduka menganugrahkan segala keberuntungan yang memberikan kebahagiaan.
Doa ucapan selamat Hari Ulang tahun : Om Dirgayur astu tad astu astu swaha. Om Hyang Whidi , semoga keberuntungan, kebahagiaan dan panjang umur atas karunia Paduka.
Doa memotong Hewan : Om Pasu Pasa ya wihmahe sira cedaye dimahi, tanno jiwah pracodayat. Om Hyang Whidi , Paduka yang maha mulia atas perkenan paduka hamba menyemblih hewan ini, semoga rohnya menjadi suci.
Doa mengunjungi orang sakit : Om Sarwa wighna, sarwa klesa, sarwa lara roga winasa ya namah swaha. Om Hyang Whidi , semoga segala halangan , segala penyakit, segala penderitaan dan gangguan lenyep oleh paduka.
Doa pada saat menghembuskan napas terakhir : OM A, TA, SA, BA, A, I, NA, MA, SI, WA, SI, WA, YA, ANG, UNG, MANG.Om Murcyantu, Swargantu, Moksantu, Sunyantu, Ang ksama sampurna yanamah swadah. Om Hyang Whidi , Paduka yang dipuja sebagai penguasa alam semesta, yang menjiwai segalanya semoga arwahnya mencapai sorga, menunggal dengan Paduka, mencapai keheningan tempat tanpa suka dan duka, ampunilah dia semoga sempurna atas kemaha kuasaan MU.
Doa mengheningkan cipta : Om Am Brahma prajapati srstwah, swayambu waradham guru, padmayoni catur waktra, brahma sakayamucyate. Om Hyang Whidi , Paduka yang maha mulia Hamba puja sebagai brahma dan prajapati pencipta alam semesta, Paduka ada dengan sendirinya, adalah guru sejati, lahir diatas tertai dengan empat wahyu saktimu.
Doa pembukaan Rapat-1 : Om Sam Gacchadwam sam wadadwam, sam wo manamsi jatanam, dewa bhagamyatha purwa, sam janana upasate. Om Hyang Whidi , Paduka yang maha mulia Hamba berkumpul ditempat ini, berbicara satu dengan yang lainuntuk menemukan kesatuan pikiran, sebagai hal nya para dewapada jaman dahulu bersatu
Doa pembukaan Rapat-2 : Om Sam Samani Wa Akutih, Samana Hridayani Wah, Samanamastu Wo Mano, yathawah susaha sati Om Hyang Whidi , Paduka yang maha mulia tuntunlah agar hamba sama dalam tujuan, sama dalam hati, bersatu dalam pikiran, sehingga kami dapat hidupbersama dengan bahagia.
Doa pembukaan Rapat-3 : Om Ano Bhadrah kratawo yantu wiswatah. Om Hyang Whidi , semoga pikiran yang baik datang dari segara arah. ,
Doa Penutup Rapat-1 : Om Mantramhinam Kryahinam, bhaktihinam, yadpujitan mahadewa, paripurnam tad astume. Om Hyang Whidi , Paduka yang maha mulia Mantram hamba tidak sempurna, perbuatan hamba tiada sempurna, bhakti hamba tidak sempurna pula, karena itu hamba Mu, Oh Mahadewa yang Agung, semoga kami dikaruniai kesempurnaan.
Doa Penutup Rapat-2 : Om Ayuwrdhi yasowerdhi, wrdhi prajna sukhasriyam Dharma santanawrdhisca santute sapta wrdhayah. Om Hyang Whidi , anugrahkanlah hamba dengan tujuh kehormatan, hidup lama,nama harum, ilmu pengetahuan suci, kebahagiaan, kesejahteraan, kepercayaan,dan putra-putri yang utama.
Doa Penutup Rapat-3 : Om Dirghayur nirwighna sukha wrdhinugrahakam. Om Hyang Whidi , semoga sukses tanpa halangan dan memperoleh kebahagiaan atas anugerahmu.
Doa Penutup / perpisahan : Om sarve bhavantu sukinah Sarve santhu niramayah Sarva bhadrani pasyantu Ma karcid dukha bagbawed Om santih santih santih. Om Hyang Widi semoga semuanya memperoleh kebahagiaan, Semoga semuanya memperoleh kedamaian, Semoga semuanya memperoleh kebajikan & saling pengertian dan semoga semuanya terbabas dari penderitaan.
Doa berangkat bertugas1 : Om Mrtyunjayasya Dewasya, yo namamyanukirtayet, Dirghayusyam awapnoti, sanggrama wijayibhawet. Om Hyang Whidi , Paduka yang dipuja sebagai penguasa alam semesta, menguasai kematian, semoga kami memperoleh umur panjang selalu menang dan sukses dalam menjalankan tugas.
Doa berangkat bertugas2 : Om Om Jaya jiwatsarira raksan dadasime Om Hyang Whidi , anugrahkanlah kejayaan dan lindungilah jiwa raga hamba.
Doa berangkat bertugas3 : Om sudha sudha sudha waryastu ya namah swaha. Omawighnamastu ya namah swaha Om Hyang Whidi , yang maha suci anugrahkanlah kesucian itu pada hamba. Semoga atas karunia Mu tidak ada halangan.
Doa menolak Bahaya : Om Om Asta Maha Bhaya Ya, Om Sarwa dewa, sarwa senjata, sarwa warna ya namah. Om Atma Raksaya, sarwa satru winasa ya namah swaha. Om Hyang Whidi , Yang Maha Kuasa, penakluk segala macam bahaya dari segala penjuru,hamba . memujamu dalam wujud sinar suci dengan beraneka warnadan senjata sakti, Om Hyang Widhi lindungilah jiwa kami, semoga semua musuh binasa ataskehendak Mu.
Doa Kembali dari Tugas1 : Om Dirghayur Balawrdhi Sakti Karanam, Mrtyunjaya Saswatam, rogadi Ksaya kusta Dusta kalusam, Chandra Prabha Bhaswaram. Om Hyang Whidi , Yang Maha Kuasa, maha mulia membuat kehidupan kami, berumur panjang mengruniai tenaga, kekuatan dan kesejahteraan, Paduka adalah pemenang kematian dan abadi. Paduka bagaikan sinar rembulan yang penuh kasih menjauhi hamba dari penyakit dan dosa.
Doa Kembali dari Tugas2 : Om Dirghayur Nirwighna Sukha Wrdhi Nugrahakam. Om Santhi Santh Santhi Om. Om Hyang Whidi , semoga iada rintangan bagi kami dalam menegakan Dharma, semoga paduka limpahkan panjang umur kepada hamba.
Doa Ziarah : Om Parama Siwa Tangguhyam Siwa tattwa parayanah Siwasya pranato nityam Candhisasyo namah stute.Om Ksamantu, swargantu, Moksantu, murciantu namah swadah.Om Santhi Santh Santhi Om. Om Hyang Whidi, Paduka yang hamba puja sebagai Parama siwa yang maha gaib, yang merupakan pelebur dan kembalinya segala sesuatu, akhir dan kembalinya seluruh mahluk dan isi alam semesta ini..Om Hyang Whidi, Ampuni dan limpahkanlah kesempurnaan arwah para pahlawan kami. Semoga damai, damai, damai atas karunia Paduka.
Doa Renungan Suci1 : Om Am Brahma Prajapati, Sristwah, swayambu Waradam Guru, Padmoyoni Catur Waktra, Brahma sakayamucyate. Om Hyang Whidi , Paduka yang maha mulia Hamba puja sebagai brahma dan prajapati pencipta alam semesta, Paduka ada dengan sendirinya, adalah guru sejati, lahir diatas tertai dengan empat wahyu saktimu, Paduka pembebas semua perbuatan.
Doa Renungan Suci2 : Swargantu Pitaro Dewa Swargantu Pitaro Maha Swargantu Pitara Sarwaye Namah swadah Om Hyang Whidi , Yang Maha Kuasa, maha mulia Maha pengasih dan penyayang, semoga semua arwah dan roh suci mencapai sorga.
Doa Renungan Suci3 : Moksantu Pitaro Dewa Moksantu Pitaro Maha Moksantu Pitara Sarvaya Namah swadah Om Hyang Whidi , Yang Maha Kuasa, maha mulia Maha pengasih dan penyayang, semoga semua arwah dan roh suci mencapai moksa.
Doa Renungan Suci4 : Sunyantu Pitaro Dewa Sunyantu Pitaro Maha Sunyantu Pitara Sarvaya Namah swadah Om Santhi Santh Santhi Om. Om Hyang Whidi , Yang Maha Kuasa, maha mulia Maha pengasih dan penyayang, semoga semua arwah dan roh suci mencapai keheningan tempat tanpa suka dan duka. Semoga damai, damai, damai atas karunia Paduka.
Doa Keselamatan Penganten : Om Iha Iwa Stam ma wi yaustam, wiswam ayur wyasnutam, kridantau putrair naptrbhih, modamnau swe grhe Om Hyang Whidi , Yang Maha Kuasa, maha mulia Maha pengasih dan penyayang, anugrahkanlah pasangan penganten ini kebahagiaan, tiada terpisahkan, panjang umur, semoga penganten ini dianugrahkan suputra.
Doa Menanti Kelahiran : Om Bhratsumnah prasavita nivasano Jagatah sthaturubhasya yovasi.Sano devah savita sarma yacchatvasme Ksayaya trivarutham amhasah Om Hyang Whidi, Yang Maha Kuasa, maha mulia Maha pengasih, serta pemberi kehidupan pada alam dan menegakkannya. Semoga Savitar memberikan rahmatnya kepada kami untuk ketentraman hidup Dengan kemampuan untuk menghindari kekuatan jahat.
Doa saat bayi Lahir : Om bhur bhvah svah Tat savitur varenyam Bhargo devasya dhimahi Dhiyo yo nah pracodayat. Doa ini ditiupkan di telinga si bayi 3 kali di telinga kanan dan 3 kali ditelinga kiri.
Semoga bermanfaat, Om Awignam Astu, Om Tat Sat.

Pemikiran Orang Biasa

PEMIKIRAN ORANG BIASA
Di HR Galungan ini, saya ingin menuliskan pemikiran saya sebagai orang awan/biasa. Seiring semakin kritisnya kaum muda Hindu yang tidak mau lagi menjalankan ajaran agama Hindu berdasarkan paham ” Mule Keto ” (memang dari dulu begitu/warisan-red) dan berkembangnya aliran-aliran pemujaan, memunculkan suatu pandangan yang menarik minat saya untuk ikut urun rembug menyampaikan pemikiran saya. Pandangan kaum muda yang sempat saya baca (lupa koran apa majalah) adalah kenapa kita mesti buat banten dan ke Pura untuk sembahyang biar mencapai moksa, padahal dengan memusatkan pikiran (yoga) kita bisa mencapai moksa, sehingga tidak perlu repot-repot lagi.

Berikut ini padangan Saya :

Dalam renungan spiritual yang ditulis Bapak Gede Prama diungkapkan bahwa agama/kepercayaan itu diciptakan agar manusia bisa damai, nyaman, tenang (Moksatam Jagadhita Ya Caithi Dharma) sehingga dalam melaksanakan agama dan kepercayaan itu juga dengan cara damai dan cara yang membuat kita nyaman melaksanakannya.

Kemudian dalam Dalam Bab XII Sloka 2 s.d 4 Bagawadgita dinyatakan :
Sloka 2. Mereka yang memusatkan pikirannya kepadaKu, memujaKu, yang selalu harmonis dan terlapis dengan iman yang tertinggi - merekaKu anggap sebagai yogi-yogi yang terbaik.

Sloka 3. Mereka yang memuja Yang Maha Tak Terbinasakan, Yang Tak Terterangkan, Yang Tak Berbentuk, Yang Selalu Hadir, Yang Tak Terpikirkan, Yang Tak Berganti-ganti, Yang Tak Bervariasi, Yang Konstan -

Sloka 4. (Mereka yang memuja dengan cara demikian), menahan indra-indranya, memandang setiap benda secara sama-rata, bahagia dengan kesentosaan setiap makhluk -- mereka pun datang padaKu.

Dalam Bab XII Sloka 5 Bagawadgita dinyatakan :
“ Mereka yang pikirannya terpusat kepada Yang Maha Esa (Yang Tak Berbentuk), berusaha secara susah-payah (untuk mencapaiNya); karena jalan ke arah Yang Maha Esa ini sukar bagi mereka yang memiliki raga. “

Sang Kreshna mengatakan bahwa kedua bentuk methode dedikasi atau pemujaan di atas adalah benar, tetapi dengan memuja Sang Kreshna dalam bentuk manusia itu lebih efisien atau mudah, karena manusia cenderung memilih bentuk yang mudah dimengerti, sedangkan Yang Maha Esa dalam bentukNya yang tak terlihat dan tak berwujud, tentu saja sukar untuk dihayati dan dijangkau oleh rata-rata manusia, apa lagi yang masih gemar akan kenikmatan duniawi, tetapi ini tidak berarti lalu tidak ada manusia yang mampu langsung mencapaiNya (Para Brahman). Sebenarnya dalam sejarah agama Hindu terdapat banyak bukti bahwa banyak sekali individu-individu suci yang mampu menjangkauNya (mencapai Yang Maha Esa) dan bersatu denganNya. Bagaimana pun juga setelah tahap pemujaan kepada Sang Kreshna maka pemuja ini pada kesempatan berikutnya akan diteruskan kepada Sang Brahman juga. Di sini Sang Kreshna bertindak amat demokratis dan fleksibel, la memperbolehkan para pemuja untuk memuja dengan jalan apa saja sesuai dengan keinginan kita.

Didalam sloka selanjutnya disampiakan cara pemujaan kepada Sang Kreshna (Ida Hyang Widhi) yaitu dianjurkan untuk memilih jalan bhakti, karena sebagai manusia yang memiliki raga, jalan ini lebih cepat dan mudah.

Dalam Catur Marga Yoga juga kita kenal jalan untuk mencapai moksa baik moksa di bumi (kebebasan dalam artian bebas penderitaan/kebahagian) maupun moksa setelah kematian (kebebasan dalam artian menyatu dengan tuhan) dengan cara Bhakti Marga dan Karma Marga, yaitu Memuja Ida Hyang Widhi Wasa, Dewa-Dewa, dan Leluhur.

Sebagai manusia biasa maka kita melakukan bhakti kita ke hadapan Hyang Widhi, Para Dewa, dan Leluhur dengan cara yang mudah dan nyaman bagi kita (termasuk saya) yaitu berterima kasih atas karuniaNya dengan mempersembahkan hasil kerja kita lewat ungkapan BANTEN.
Terus terang saya juga tidak begitu mengerti tentang macem-macem banten, tetapi yang saya ingin tekankan adalah rasa nyaman dalam pemujaan ke hadapan Hyang Widhi Wasa dan tetap menghargai jalan apapun yang dipilih oleh seseorang untuk mencapai apa yang menjadi keyakinan agama atau kepercayaannya.