31/12/08

Mau bicara sama Roh?

Benarkah Roh Leluhur Bisa Diajak Bicara?


Agama Hindu menyediakan literatur yang melimpah untuk dijadikan tumpuan belajar dan panduan mempraktikkan kehidupan beragama. Ada kelompok kitab Weda yang banyak jumlahnya, kemudian di Bali sendiri masih dibantu dengan literatur dalam bentuk lontar. Nah, itu baru panduan yang tertulis saja, karena di luar itu masih ada sulinggih ataupun pemangku sebagai tempat konsultasi tentang masalah keagamaan. Jika itu pun belum cukup, maka masih ada lusinan dresta, sima atau tradisi yang telah lumrah dipraktikkan turun-temurun. Demikian banyaknya tempat untuk bertanya dan belajar, toh orang Bali (Hindu) belum merasakannya cukup. Masih ada satu sumber yang patut dan (harus) digunakan: cara gaib dengan nunas bawos alias wawancara gaib dengan pihak-pihak yang diharap. Entah dengan leluhur, betara, atau panumadian-nya (roh yang menjelma). Ya, nunas bawos atau istilah lainnya meluasang, mepeluasang, ngalih munyin pipis baas, metuunang, dan istilah lainnya.

Kebiasaan yang paling umum berlaku di masyarakat adalah metuunang roh keluarga yang baru saja meninggal. Dengan minta bantuan jro dasaran, keluarga yang anggotanya ada meninggal itu bermaksud mencari tahu keadaan roh itu di alam sana. Maka pertanyaan yang sering dilontarkan bila roh itu telah merasuki jro dasaran adalah, “subake meme (bapa—cening) maan tongos?” dan sebagai jawabannya bisa saja jro dasran berucap atas nama roh itu seperti ini, “tonden, tiang nak nu menyi, jani tiang nu ngayah di Pura Dalem dadi jurui sampat.” Kemudian yang nunasang bertanya lagi: “meme (bapa—cening dsb) lakar genanag banten, apa tagih meme?” Lantas jro dasaran menjawab, “Abenang cang pang sing nu dini meguyang, apang nyak bersih lantas maan tongos melah.” Ya, kurang lebih demikian dialog itu berlangsung sedemikian rupa. Ada kalanya jawaban itu berbunyi melarang untuk mengabenkan dirinya dan minta dikubur saja. Atau dalam kasus yang lain ada ‘sabda’ yang mengatasnamakan betara ini betara itu menuntut dibuatkan pelinggih baru. Dan sering juga petunjuk-petunjuk jro dasaran ini dipatuhi oleh masyarakat yang punya masalah, walaupun sering juga petunjuk serupa diacuhkan, karena dipandang tak sreg di hati.
Begitu juga dengan isi dari petunjuk jro dasaran itu tak selalu benar. Sudah biasa kalau banyak ucapan-ucapan itu ngawur, meskipun di lain kesempatan tak sedikit ucapan balian sonteng ini benar dan dapat menyelesaikan problema seseorang yang datang padanya.
Tradisi nunas bawos ke tempat balian sonteng adalah warisan kebudayaan animisme yang masih dipraktikkan hingga kini. Datang ke jro dasaran harus hati-hati untuk mampu membedakan pesan itu datang dari pitara, bhuta atau Betara? Inilah, mengapa menyimak isi dialog seperti ini harus cerdas dan ber-wiweka.
Melihat kenyataan ini, berarti di Bali tidak melulu sastra sebagai guru, karena pelaku ngelmu gaib (bagaimana pun proses ngelmunya), seperti jro dasaran atau balian sonteng juga memiliki porsi sama dalam menentukan visi keagamaana umat. Hanya saja untuk menjadi sulinggih atau mangku bisa ditempuh lewat cara belajar secara metodis, namun balian sonteng, dasaran dan sejenisnya sering ‘jadi’ begitu saja tanpa proses nyata. Inilah yang menyulitkan kemudian, karena toh mereka mengklaim bekerja atas nama sesuhunan yang gaib, namun tetap saja harus bicara dalam bahasa manusia. Dan ucapan-ucapan harus dipertanggungjawabkan secara hukum positif dan hukum agama. Banyak juga ucapan bertuah dilontarkan balian, namun tak jarang ucapan menghasut dan menyesatkan terucap. Mungkin masalahnya adalah, apakah dasaran itu ngiring bhuta, ngiring bhatara atau melanjutkan pekerjaan pitara yang belum tuntas. Apakah ada orang ngiring bhuta (menyembah dan menjadi abdi bhuta—makhluk alam bawah)? Dalam benak kita, yang diasosiasikan sebagai bhuta kala adalah makhluk-makhluk assura: daitya, danawa, raksasa, pisaca, yaksa, pratikelena dan lainnya. Namun kita pun belum pasti benar siapa danawa, yaksa, pisaca itu? Sebenarnya roh-roh manusia yang mati bisa digolongkan menjadi beberapa jenis. Pertama roh yang mencapai alam kebebasan (moksa), kedua roh yang mencapai alam dewa (sorga), kemudian roh yang terikat dengan dunia, tetapi memiliki karakter baik (dewa yoni) dan roh yang berada dalam kesdaran tingkat bawah Preta yoni). Dewa yoni dan preta yoni inilah yang paling banyak berhubungan dengan manusia yang masih hidup, memberikan pawisik, paica, penampakan gaib dan sejenisnya. Makhluk dewa yoni dan preta yoni ini memiliki kualitas berbeda dan motivasi berbeda pula. Namun keduanya memiliki persamaan, yaitu memiliki kepentingan mencari pengikut (partner kerja—penyembah) di dunia nyata. Masalahnya adalah, di alam mereka sendiri juga terdapat koloni-koloni dan mereka harus dapat mempertahankan wilayahnya masing-masing. Roh-roh sakti yang berkuasa di suatu wilayah akan mencoba mengembangkan kekuasaannya dengan mencari pengiktu dan penyembah. Salah satu caranya adalah memberikan manusia paica benda gaib, memberikan kemurahan rejeki (pesugihan), memberikan manusia kesaktian dan sejenisnya. Semua pemberian itu tak ada yang cuma-cuma, tetapi terikat kontrak kerjasama yang rapi dan susah diputuskan oleh manusia.
Paica berupa benda gaib atau perjanjian gaib yang mengikat manusia itu sekaligus sebagai piagam kontrak kerjasama itu, dan sebagai imbalannya, roh-roh seperti itu pasti meminta sesuatu persembahan. Persembahan ini tentu akan datang dari pasien-pasien balian atau dasaran yang tangkil nunas tamba atau nunas bawos. Persembahan inilah yang dinikmati oleh sesuhunan. Jika sesuhunan itu dewa yoni, maka ia termotivasi untuk membantu secara murni, karena dulunya mungkin ia adalah orang baik-baik di masa hidupnya dan memiliki energi sakti. Dan karena energi saktinya inilah ia harus menuntaskan karma wasananya dengan melanjutkan menyalurkan energi yang terlanjur ia terima sebelumnya kepada manusia yang masih hidup (kekuatannya diberikan kepada balian). Umumnya, roh macam ini tak banyak permintaan, tak minta banten banyak dan persyaratan sulit buat pasien. Ujung-ujungnya pun umat akan digiring untuk tangkil ke pura-pura tertentu untuk tangkil kepada Ida Bhatara disana. Berbeda dengan roh preta yoni, yang mana motivasinya mencari pengikut adalah untuk menyuburkan kedudukannya di alam sana. Ingin memperluas dan memperekuat hegemoni. Roh seperti ini akan memberikan pawisik menyesatkan. Awalnya kelihatan benar, tetapi berikutnya akan disamarkan secara perlahan, sehingga yang mengemuka adalah kepentingannya, bukan mengatasi masalah manusia. Misalnya, kemudian minta pelinggih, minta upacara tertentu, minta dibuatkan pelinggih di pohon yang angker (kendati tidak semua yang minta pelinggih itu preta yoni, bisa juga dewa yoni).
Orang Bali bukannya tak paham akan hal ini. Takut menjadi abdi gaib dari roh yang tak jelas identitasnya, maka dalam banyak kasus kita saksikan banyak orang berusaha mati-matian untuk menolak menjadi dasaran atau balian. Mereka takut, makhluk apa yang mereka iring, siapa yang mereka jadikan tuan, dewa yoni-kah atau preta yoni? Sebab semua sesuhunan itu saat menampakkan diri kepada abdinya selalu mengaku Ratu ini ratu itu.
Karena roh-roh ini, baik dewa yoni maupun preta yoni belumlah roh yang sempurna, maka apa yang dibisikkannya kepada manusia tidak bebas dari risiko kebohongan, kesalahan, ketidakbenaran, dan lainnya. Jadi berhubungan dengan mereka ini patut dipetik manfaat positifnya saja. Karena roh-roh seperti ini adalah pasti roh tua, berasal dari mereka yang meninggal dahulu kala, mungkin juga di zaman purba atau kerajaan. Tentu ia memiliki kemampuan untuk menghubungi roh-roh yang baru meninggal, untuk memediasi berdialog dengan bekas keluarganya di alam nyata. Itulah fungsi sesuhunan dasaran atau balian sonteng. Tinggal sekarang kita perlu waspada dan menyelamatkan jalan spiritual kita. Untuk tidak terjerumus pada hasutan gaib yang tak bertanggungjawab, maka jadikan saja ajaran agama sebagai pedoman utama.
Makhluk preta yoni ini banyak bergentayangan di sekitar kita mencari ‘nasabah’ militan. Hati-hatilah pergi ke gunung, goa, pohon besar, tempat angker untuk minta kesaktian. Kesaktian dan pesugihan adalah hal yang sangat remeh dan paling murah di alam niskala yang bisa dijadikan umpan untuk menjerat leher manusia yang keburu terhanyut hayalan kemewahan dunia. Dan bagi mereka yang emoh, enggan ngiring sesuhunan yang tak jelas identitasnya, punya keraguan di hati untuk menajdi abdinya, maka segeralah berlindung kepada guru rohani. Temuilah sath guru dan kita akan dibebaskan dari risiko buruk itu. Jika pun harus ngiring, maka kita akan menjadi abdi dewa-dewa yang bertahtakan kesucian. Mohonlah petunjuk kepada leluhur di Sanggah Kemulan supaya dibukakan jalan terang.
Jadi, pergi ke balian sonteng atau jro dasaran tak ada salahnya, asalkan semua isi dialog itu disaring sesuai keyakinan dan petunjuk sastra-sastra agama. Sebenarnya yang kita cari di tempat balian sonteng bukanlah wahyu dewata, tetapi kita pinjam ‘pesawat telephone’ untuk menghubungi keluarga kita di alam lain. Ingat! Roh keluarga kita yang bisa dihubungi adalah yang dimensinya masih dekat dengan alam ini. Semakin tinggi alam yang dicapai roh bersangkutan, maka makin sulit dihubungi, apalagi roh yang sudah mampu bebas dari ikatan-katan duniawi. Namun kenyataannya, siapa saja yang hendak kita kontak lewat jro dasaran selalu bisa. Nah! Hati-hatilah dengan subjektivitas jro dasaran.
N. Putrawan – Majalah Raditya

Ramalan Th 2009

Eeeeit ... jangan menuduh dulu bahwa saya sangat percaya dan tergantung dengan ramalan, makanya topik diatas diangkat dalam blog ini. Maksud saya ini hanya sebatas informasi yang penyerapan dan pencernaannya sangat tergantung pribadi masing-masing pembaca.. ya toh...!
Dari beberapa koran diantaranya "Warta Kota" dan "Bali Post" disampaikan ramalan beberapa kejadian ditahun 2009 oleh Mama Lourentia, berikut petikannya :
"Akan ada dua politikus meninggal dunia akibat terbunuh. Keduanya terbunuh karena persaingan dan sakit hati yang telah membara dan dibawa terus sampai jelang pemilihan umum.
Undang-undang yang diterbitkan oleh para wakil rakyat banyak diprotes di mana-mana, baik di kampus maupun para budayawan. UU hasilnya keropos dan pepesan kosong. Demo marak di kampus-kampus dan jatuh korban, baik dari mahasiswa yang protes maupun dari pihak keamanan. UU MA maupun UU lain pun tak ampun akan ditolak mentah-mentah, meski sudah diteken Presiden.

Di bidang hukum, masih ada titik terang. Para penegak hukum akan lebih solid dan berbuat tegas dalam menerapkan aturan. Preman dan koruptor pun ditangkapi dan dijatuhi hukuman. Tidak ada pejabat di provinsi yang tidak berbuat korupsi, sampai dubes dan mantan dubes pun termasuk para menteri di kabinet peninggalan Presiden Megawati hingga menteri kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditangkap dan dihukum.
Mama Lauren juga mengingatkan, hati-hatilah menangani korban lumpur Lapindo. Muntahan lumpur yang dibarengi embusan gas akan mengakibatkan longsor di beberapa tempat.
Dunia selebritis dan artis tak berbeda dengan tahun sebelumnya. Kawin-cerai masih tetap marak dan jadi mode. Ada beberapa pasang artis yang belum lama menikah akan bercerai beberapa bulan kemudian. Peristiwa menyedihkan akan menimpa dunia artis Indonesia. Ada tujuh selebritis akan meninggal dunia, empat orang pria dan tiga perempuan. Dari tujuh artis itu, dua orang laki-laki dan satu perempuan akan meninggal karena narkoba. Sedangkan empat lainnya tutup usia karena sakit.
Meski dunia hiburan mengalami kehilangan dan terjadi kawin-cerai, banyak bintang muda muncul dan menjadi rising star dan idola di tengah masyarakat. Penyanyi muda, band, pesinetron, pemain film dan pelawak muda yang lebih fresh bermunculan dan namanya dibicarakan di mana-mana. Beberapa penyanyi dan sineas menerima prestasi di luar negeri dan nama Indonesia tambah harum. Ada kabar bahagia, dua pasang selebriti yang sudah bercerai akan rujuk kembali.

Peristiwa menggembirakan terjadi di dunia kesehatan dan olahraga. Meski terjadi korban karena narkoba, malpraktik dan produk-produk makanan yang membahayakan, akan ada sebuah penemuan obat yang lama dicari dan ditunggu, selain Departemen Kesehatan akan membuat perubahan mengenai pengobatan gratis bagi warga miskin. Dunia olahraga bulu tangkis akan memunculkan banyak pemain baru yang akan menjadi pemain andalan Indonesia."
Demikian ramalan mama Lourentian sedangkan di harian Warta Kota seorang Politisi dan Paranormal : Permadi, meramalkan bahwa Pemilu 2009 chaos dan gagal dilaksanakan.
Jadi di sini Saya hanya ingin para pembaca menjadi saksi atas ramalan mereka bener apa tidak? dan para pembaca tetap menjalani tahun 2009 dengan penuh optimisme tanpa takut bayang-bayang ramalan tersebut. Dan tentunya jalanilah kehidupan ini dengan penuh rasa syukur dan ikhlas serta tetap ingat (mebhakti-red) kepada leluhur dan Tuhan (Ida Hyang Widhi Wasa-red).
Kadek - Kalibata, 31 Desember 2008.

10/12/08

Foto Tirtayatra


Pada bulan September 2008 kami sekeluarga melakukan Tirtayatra ke Pura Goa Giri Putri dan ke Pura Dalem Ped di Kawasan Nusa Penida.

Dari Klungkung kami berangkat sekitar jam 7.00 pagi hari dan sampai di Nusa Penida jam 10.00 siang dan langsung ke polsek nusa untuk ganti pakaian sembahyang dan meminjam mobil (maklum kakak ipar dan kakak kandung dua-duanya polisi wilayah tersebut).

Dari hasil Tirtayatra tersebut ada satu foto yang hasilnya "agak aneh", fenomena apakah tersebut kami serahkan kepada pendapat masing-masing pribadi yang melihat.

Tuhan ada kok?

Analogi Tukang Cukur dan Tuhan


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.
“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
“Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”
Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.
“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.
“Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

05/12/08

Mau Beruntung?

KOK BISA BERUNTUNG TERUS????????


Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, Dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesannya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.

Misalnya, dalam salah satu penelitian the Luck Project ini, Wiseman memberikan tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam Koran yang dibagikan kepada dua kelompok tadi. Orang2 dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok is Untung hanya perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa?

Ya, karena sebelumnya pada halaman ke dua Wiseman telah meletakkan tulisan yang tidak kecil berbunyi “berhenti menghitung sekarang! Ada 43 gambar di Koran ini”. Kelompok sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar. Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah2 Koran, Wiseman menaruh pesan lain yang bunyinya: “berhenti menghitung sekarang Dan bilang ke peneliti Anda menemukan ini, Dan menangkan $250!” Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi! Memang benar2 sial.

Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya “scientific” ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial :

1. Sikap terhadap peluang.

Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, Dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan? Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks Dan terbuka terhadap pengalaman-pengalam an baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, Dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru. Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permata nya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: “Mr. Buffet!” Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain. Ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permata nya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, Dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi Dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung.

2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.

Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika.Keputusan- keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan “hati nurani” (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari “gut feeling”. Yang Barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit Kita dengar jika otak Kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan.

Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, Dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi Kita juga akan semakin tajam.

Banyak teman saya yang bertanya, “mendengarkan intuisi” itu bagaimana? Apakah tiba2 Ada suara yang terdengar menyuruh Kita melakukan sesuatu? Wah, kalau pengalaman saya tidak seperti itu. Malah kalau tiba2 mendengar suara yg tidak ketahuan sumbernya, bisa2 saya jatuh pingsan. Karena ini subyektif, mungkin saja Ada orang yang beneran denger suara.Tapi kalau pengalaman saya, sesungguhnya intuisi itu sering muncul dalam berbagai bentuk, misalnya:

- Isyarat dari badan. Anda pasti sering mengalami. “Gue kok tiba2 deg-degan ya, mau dapet rejeki kali”, semacam itu. Badan Kita sesungguhnya sering memberi isyarat2 tertentu yang harus Anda maknakan. Misalnya Anda kok tiba2 meriang kalau mau dapet deal gede, ya diwaspadai saja kalau tiba2 meriang lagi.

- Isyarat dari perasaan. Tiba-tiba saja Anda merasakan sesuatu yang lain ketika sedang melihat atau melakukan sesuatu. Ini yang pernah saya alami. Contohnya, waktu saya masih kuliah, saya suka merasa tiba-tiba excited setiap kali melintasi kantor perusahaan tertentu. Beberapa tahun kemudian saya ternyata bekerja di kantor tersebut. Ini masih terjadi untuk beberapa hal lain.

- Isyarat dari luar. “Follow the omen” demikian kalau kata Paulo Coelho di buku the Alchemist. Baca “isyarat2″ dari luar yang datang pada Anda. Saya juga beberapa kali mengalami. Misalnya pernah saja tiba2 di TV saya kok merasa sering melihat iklan suatu perusahaan tertentu, kemudian ketemu teman kok membicarakan perusahaan itu lagi, di jalan melihat iklan perusahaan tadi. Belakangan perusahaan tadi ternyata menjadi klien saya. Jadi kalau akhir2 ini Anda sering berpapasan dengan Mercedez S Class dua pintu, barangkali itu suatu pertanda.

3. Selalu berharap kebaikan akan datang.

Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Coba saja Anda lakukan tes sendiri secara sederhana, tanya orang sukses yang Anda kenal, bagaimana prospek bisnis kedepan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.

4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik.

Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya.Dalam salah satu tes nya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkansedang pergi ke bank dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orangdari kelompok sial umunya adalah: “wah sial bener ada di tengah2 perampokan begitu”. Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: “untung saya ada disana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit”. Apapun situasinya orang yg beruntung pokoknya untung terus. Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.

Sekolah Keberuntungan.
Bagi mereka yang kurang beruntung, Prof Wiseman bahkan membuka Luck School .Saya yakin Anda semua sudah beruntung dan tidak perlu bersekolah di Luck School. Tapi ada baiknya mengintip sedikit, latihan2 apa yang diberikan di Luck School .
Salah satu yang menonjol dari orang sial adalah betapa mereka sering mengabaikan hal-hal yang positif di sekitar mereka. Misalnya salah satu pasien Prof Wiseman, adalah seorang wanita single parent, yang sangat sial. Ketika diminta menceritakan hidupnya akan segera nyerocos menceritakan setiap detil kesialannya. Betapa sulitnya memperoleh pasangan, sudah ketemu pria yang cocok tapi si pria jatuh dari motor, di lain kesempatan si pria jatuh dan patah hidungnya, sudah hampir menikah, gerejanya terbakar, dan sebagainya. Pokoknya benar2 sial. Padahal, dalam setiap interview, si wanita datang membawa 2 orang anak yang sangat lucu2 dan sehat. Sebagian besar dari kita akan merasa sangat beruntung memiliki 2 anak tadi. Tapi tidak bagi si wanita sial tadi. Karena 2 anak lucu tadi tidak ada dalam pikiran si wanita, yang otaknya sudah penuh dengan “kesialan”. Latihan yang diberikan Wiseman untuk orang2 semacam itu adalah dengan membuat “Luck Diary”, buku harian keberuntungan. Setiap hari, wanita tadi harus mencatat hal-hal positif atau keberuntungan yang terjadi. Mereka dilarang keras menuliskan kesialan mereka. Awalnya mungkin sulit, tapi begitu mereka bisa menuliskan satu keberuntungan, besok-besoknya akan semakin mudah dan semakin banyak keberuntungan yg mereka tuliskan.
Dan ketika mereka melihat beberapa hari kebelakang Lucky Diary mereka, semakin mereka akan sadari betapa mereka beruntung. Dan sesuai prinsip “law of attraction”, semakin mereka memikirkan betapa mereka beruntung, maka semakin banyak lagi lucky events yang datang pada hidup mereka.

Jadi, sesederhana itu rahasia si Untung. Ternyata semua orang juga bisa beruntung. Termasuk Anda. Siap mulai menjadi si Untung?
Sumber : Buku Inspirasi

Pakelem? Apaan tuh !!!!

Seorang filsuf Sokrates bahwa ada empat macam orang yang mengajukan pertanyaan yaitu:
1. Ia yang tahu dirinya tidak tahu maka orang itu harus diberi tahu yang jelas.
2. Ia yang tahu dirinya tahu waspadalah karena pertanyaannya adalah ujian.
3. Ia yang tidak tahu bahwa dirinya tahu bangunkan dia agar pengetahuannya dikeluarkan.
4. Ia yang tidak tahu dirinya tidak tahu (Bahasa Bali: orang belog pengkung) hindarilah dia agar pembicaraan tidak ngalor ngidul tidak karuan jadinya.

Jadi kalau menghadapi orang pertama hendaknya ditanggapi sebaik mungkin. Karena agama menawarkan suatu hubungan transcendental yang bisa memberikan dasar emosional bagi rasa aman lebih kuat di tengah ketidakpastian. Apakah dasar emosional ini bisa dianggap masuk akal? Karena hanya hal itu yang saya berikan. Karena persoalan upacara pakelem yang hanya saya dapatkan di dalam Prasasti-prasasti dan rontal-rontal, diantaranya:

1. Prasasti Batur Sakti yang menyebutkan bahwa pada tahun Saka 833 telah ada perintah Raja Sri Ugrasena Warmadewa yang disampaikan oleh keturunannya agar tetap melaksanakan upacara pakelem di danau, laut dan kepundan gunung. Oleh karena danau dan laut sama-sama merupakan sumber air dan air merupakan wasana untuk memperoleh kemakmuran dan kesuburan yang diperlukan umat manusia dalam kehidupannya.

2. Lontar Siwa Tattwa Purana dan Kampaning Pura Ulun Danu, menyebutkan beberapa macam penderitaan yang akan dialami oleh manusia dan isi alam yang ada di bumi ini apabila upacara makelem dilaksanakan maka alam semesta beserta isinya akan aman, tentram dan makmur. Tetapi apabila sebaliknya maka alam akan mengalami kehancuran karena tidak ada keharmonisan antara makrokosmos dengan mikrokosmos.

3. Dalam Lontar Bhama Ketih disebutkan maka pelaksanaan upacara Bhuta yajna pakelem bertujuan menghilangkan hama penyakit yang datang dari sumbernya yaitu laut atau danau serta memohon kemakmuran untuk kesuburan tanah pertanian yang upacaranya dilaksanakan di laut atau danau. Bila hal ini tidak dilaksanakan maka bencana akan terjadi.

4. Lontar Kala Tattwa menyebutkan pemberian upacara pada Bhuta Kala yakni apabila diberikan upacara akan dapat membantu kehidupan manusia.

5. Lontar Tutur Aji Kunang-Kunang bahwa dalam usaha untuk memperoleh keselamatan terhadap bhuwana agung pada upacara-upacara besar dan utama hendaknya raja atau pimpinan suatu daerah melengkapi upacara dengan upacara pakelem ke laut atau danau yang membatasi daerah atau wilayah yang diperintahkan.

6. Lontar Kala Purana dan Lontar Sanghara Bhumi, menyebutkan waktu atau saat yang baik untuk melaksanakan upacara Bhuta yajna seperti pakelem yang bertujuan mengharmoniskan hubungan antara bhuana agung dengan bhuana alit.

7. Lontar Puja Gebogan, membuat beberapa puja stawa untuk upacara pakelem di danau, laut dan gunung.

Bahan-bahan yang dipergunakan dalam upacara Bhuta yajna ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Mataya, sesuatu yang tumbuh dan berasal dari tumbuhan-tumbuhan yang dipakai sarana sesajen (banten) seperti buah-buahan, bunga, daun dan sebagainya.
b. Matinga, sesuatu yang lahir dua kali seperti ayam, itik karena lahir pertama sebagai telur dan lahir kedua sebagai ayam dan itik.
c. Maharja, sesuatu yang lahir sekali saja langsung menjadi binatang berkaki empat seperti kerbau, sapi, anjing, babi dan kambing yang semuanya belum diberikan (masih muda).

Pada waktu malasti yang dilakukan ke laut setelah sulinggih selesai menguncapkan mantra-mantra pasti ada acara mulang pakelem ke tengah laut. Tujuan dari malasti adalah memohon kepada Hyang Widhi dengan prabhawanya Hyang Waruna menganugrahkan air amerta (di Bali disebut tirta) guna dipakai dan terdapat di tengahing segara, di tengah lautan, maka pakelem itu ditenggalamkan ke laut. Pakelem adalah sarana yang bermakna menambah kesejahteraan. Ada lain lagi makna pakelem itu yaitu sebagai pangeruatan atau panyupatan dan bermakna sebagai pelebur dosa, guru piduka
Upacara pakelem adalah merupakan upacara yang digolong dalam upacara Bhuta yajna. Pakelem artinya menenggelamkan yadnya atau sesajen dengan menggunakan binatang kurban tertentu. Upacara pekelem dapat dilakukan di dua tempat yaitu di air dan di kepundan gunung.
Untuk pakelem di air dapat dilakukan di danau dan laut.
Pakelem itu sendiri berfungsi menanamkan nilai-nilai spiritual kepada umat manusia agar memiliki wawasan kesemestaan alam. Wawasan tersebut untuk menumbuhkan kesadaran dalam menjaga keharmonisan alam. Pakelem harus dilakukan dengan langkah nyata sebagai upaya menjaga keharmonisan alam semesta.
Pada umumnya upacara pakelem tentu banyak jenis hewan atau binatang yang dikurbankan dalam arti sebagai upacara Bhuta yajna hal ini memiliki beberapa makna yaitu:
1. Bermakna sebagai pengeruat (panyupatan).
Pelaksanaan upacara Bhuta yajna dalam bentuk pakelem mempergunakan kurban binatang atau hewan yang dirangkai sedemikian rupa yang kemudian dijadikan satu paket dalam bentuk upakara. Hal inilah yang sering menjadi pertanyaan di masyarakat sehubungan dengan membunuh (himsa karma). Sesungguhnya hal ini tidak demikian, seharusnya perbuatan ini kita pilih antara perbuatan yang himsa karma dengan subha karma. Dalam hal pelaksanaan upacara Bhuta yajna ini perbuatan bersifat subha karma karena membunuh dalam konteks bertujuan sebagai panyupatan (nyomya), memberikan jalan kalepasan binatang yang dipergunakan sebagai kurban suci dalam hal ini bertujuan akhir agar nantinya roh binatang reinkarnasi kembali ke dunia lahir menjadi manusia sesuai dengan permohonan sulinggih di atas (Lontar Tutur Sang Hyang Tapeni)
2. Bermakna sebagai kesejahteraan.
Karena upacara pakelem tersebut bagian dari upacara Bhuta yajna memiliki makna sebagai sarana untuk mensejahterakan semesta dalam hubungan dengan adanya kekuatan-kekuatan yang cenderung asuri sampad yaitu adanya kekuatan yang bersifat negatif yang perlu dinetralisir (somya) agar menjadi positif (bhutahita) untuk kesejahteraan bhuana agung dan bhuana alit.
3. Bermakna sebagai permohonan maaf "guru piduka".
Juga mengandung makna sebagai permohonan maaf atas perbuatan manusia dengan melaksanakan penyucian terhadap Panca maha bhuta melalui perbuatan kebajikan baik yang ada di bhuana agung maupun di bhuana alit.
4. Bermakna sebagai kurban suci.
Dapat dikatakan sebagai memiliki makna sebagai kurban suci yakni karena pada dasarnya pelaksanaan berdasarkan penghormatan baik berupa material maupun moral spiritual yang berlandaskan ketulus-ikhlasan. Dengan jiwa yang tulus dan perbuatan yang ikhlas bahwa umat Hindu menyadari bahwa Sang Hyang Widhi (Tuhan) menciptakan alam semesta ini beserta isinya termasuk manusia melalui yajnanya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kurban binatang dalam upacara Pakelem sering disebut dengan Bhuta yajna yang merupakan upacara yang tetap ajeg dilaksanakan umat Hindu di Bali. Upacara ini dilaksanakan di danau, laut dan kepundan gunung merupakan upacara ritual yang bertujuan untuk memohon amertha (air kehidupan) dari Ida Sang Hyang Widhi agar segala tumbuhan-tumbuhan dan makhluk hidup terus tumbuh subur, hidup berkembang dan makmur.
Demikianlah makna upacara pakelem. Tentang hasilnya, yang menentukan hanya Hyang Widhi Wasa. Manusia yang diberikan pikiran hanya upacara pakelem itulah yang dapat dilakukan dengan disertai permohonan kepada Tuhan semoga keselamatan, kesejahteraan dapat dilimpahkanNya.
Sumber : Majalah Sarad Bali Edisi 103

13/11/08

5 Pintu Keindahan & Kebahagiaan (5)

Pintu kelima menuju keindahan dan kebahagiaan yakni tahu diri kita dan kita tahu kehidupan. Manusia-manusia yang tidak tahu diri adalah manusia yang tidak pernah ketemu keindahan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

“Sumur kehidupan yang tidak pernah kering berada di dalam. Sumur ini hanya kita temukan dan kita timba airnya kalau kita bisa mengetahui diri kita sendiri,” kata Gede Prama.
Seandainya diri sendiri telah ditemukan, maka artinya kita kemudian mengetahui arti kehidupan.

5 Pintu Keindahan & Kebahagiaan (4)

Pintu keempat adalah surga bukanlah sebuah tempat, melainkan adalah rangkaian sikap. “Bila Anda melihat hidup penuh dengan kesusahan dan godaan, maka neraka tidak diketemui setelah mati. Neraka sudah ketemu sekarang,” ujar Gede Prama.

Sedangkan Anda akan bertemu surga, jika hasil dari rangkaian sikap Anda benar. Sikap ini dimulai dari berhenti mengkhawatirkan segala sesuatunya, dan coba yakinkan diri bahwa everything will be allright. Setiap kali kita melalukan ritual peribadatan, tetapi setiap kali pula kita merasa takut. Padahal ketakutan adalah sebentuk ketidakyakinan terhadap kebenaran.

“Kalau Anda melalukan ritual peribadatan tapi masih takut, mending jangan melalukan ritual peribadatan, karena toh Anda tidak yakin terhadap kebenaran,” kata Gede Prama.

“Segala sesuatunya menjadi baik-baik saja jika Anda mencintai yang kecil,” sambung Gede Prama.

5 Pintu Keindahan & Kebahagiaan (3)

Pintu ketiga untuk menuju keindahan dan kebahagiaan adalah berawal dari semakin gelap hidup Anda, semakin terang cahaya Anda di dalam. Perhatikanlah bintang di malam hari tampak bercahaya, jika langitnya gelap. Sedangkan, lilin di sebuah ruangan akan bercahaya bagus, jika ruangannya gelap. Artinya, semakin Anda berhadapan dengan masalah dan cobaan dalam hidup, semakin bercahaya Anda dari dalam.

“Jika Anda punya suami yang keras dan marah-marah, jangan lupa bersyukurlah. Karena suami yang keras dan marah-marah, membuat sinar dari dalam diri Anda bercahaya. Anda punya istri cerewetnya minta ampun. Bersyukurlah, karena orang cerewet adalah guru kehidupan terbaik. Paling tidak dari orang cerewet kita belajar tentang kesabaran.

Jika Anda punya atasan diktatornya minta ampun. Bersyukurlah, karena Anda dapat belajar tentang kebijaksanaan,” ujar Gede Prama membesarkan hati.

Orang yang pada akhirnya menemukan keindahan dan kebahagiaan, menurut Gede Prama, biasanya telah lulus dari universitas kesulitan. Semakin banyak kesulitan hidup yang kita hadapi, semakin diri kita bercahaya dari dalam. Mengutip perkataan Jamaluddin Rumi, semuanya dikirim sebagai pembimbing kehidupan dari sebuah tempat yang tidak terbayangkan.
“Tidak hanya orang cantik saja yang berguna, orang jelek juga berguna. Gunanya adalah karena orang jelek, orang cantik terlihat jadi tambah cantik,” kata Gede Prama disambut tawa peserta. “Jadi semuanya ada gunanya, untuk menghidupkan cahaya-cahaya beauty and happiness,” tegasnya.

5 Pintu Keindahan & Kebahagiaan (2)

Pintu kedua menuju keindahan dan kebahagiaan adalah memberi. Sebab utama kita berada di bumi ini, kata Gede Prama, adalah untuk memberi. “Kalau masih ragu dengan kegiatan memberi, artinya kita harus memberi lebih banyak,” ujar Gede Prama.
“Saya melihat ada 3 tangga emas kehidupan; I intend good, I do good and I am good. Saya berniat baik, saya melakukan hal yang baik, kemudian saya menjadi orang baik. Yang baik-baik itu bisa kita lakukan, bila kita konsentrasi pada hal memberi,” lanjut Gede Prama lagi. Memberi tidak harus selalu dalam bentuk materi. Pemberian dapat berbentuk senyum, pelukan, perhatian. Dan setiap manusia yang sudah rajin memberi, dia akan memasuki wilayah beauty and happiness.
“Saya sering bertemu dengan orang-orang kaya. Ada yang suka memberi, ada yang pelit. Saya melihat orang yang tidak suka memberi muka orang itu keringnya minta ampun. Orang yang mukanya kering ini bertanya pada saya, apa rahasia kehidupan yang paling penting yang bisa saya bagi ke saya.
Saya bilang sleep well, eat well,” ungkap Gede Prama sambil tersenyum. Artinya memang, untuk ongkos untuk menjadi bahagia tidak mahal. Hanya saja orang sering kali memperumit hal yang sudah rumit. Kalau kita sederhanakan, sleep well, eat well akan jadi mudah jika diikuti dengan kegiatan memberi.

5 Pintu Keindahan & Kebahagiaan (1)

LIMA PINTU MENUJU KEINDAHAN & KEBAHAGIAAN

Gede Prama memulai talkshow dengan bercerita tentang tokoh asal Timur Tengah, Nasruddin. Suatu hari, Nasruddin mencari sesuatu di halaman rumahnya yang penuh dengan pasir. Ternyata dia mencari jarum. Tetangganya yang merasa kasihan, ikut membantunya mencari jarum tersebut. Tetapi selama sejam mereka mencari, jarum itu tak ketemu juga.
Tetangganya bertanya, “Jarumnya jatuh dimana?”
“Jarumnya jatuh di dalam,” jawab Nasruddin.
“Kalau jarum bisa jatuh di dalam, kenapa mencarinya di luar?” tanya tetangganya. Dengan ekspresi tanpa dosa, Nasruddin menjawab, “Karena di dalam gelap, di luar terang.”

More…Begitulah, kata Gede Prama, perjalanan kita mencari kebahagiaan dan keindahan. Sering kali kita mencarinya di luar dan tidak mendapat apa-apa. Sedangkan daerah tergelap dalam mencari kebahagiaan dan keindahan, sebenarnya adalah daerah-daerah di dalam diri. Justru letak ’sumur’ kebahagiaan yang tak pernah kering, berada di dalam. Tak perlu juga mencarinya jauh-jauh, karena ’sumur’ itu berada di dalam semua orang.

Sayangnya karena faktor peradaban, keserakahan dan faktor lainnya, banyak orang mencari sumur itu di luar. Ada orang yang mencari bentuk kebahagiaannya dalam kehalusan kulit, jabatan, baju mahal, mobil bagus atau rumah indah. Tetapi kenyataannya, setiap pencarian di luar tersebut akan berujung pada bukan apa-apa. Karena semua itu, tidak akan berlangsung lama. Kulit, misalnya, akan keriput karena termakan usia, mobil mewah akan berganti dengan model terbaru, jabatan juga akan hilang karena pensiun.

“Setiap perjalanan mencari kebahagiaan dan keindahan di luar, akan selalu berujung pada bukan apa-apa, leads you nowhere. Setiap kekecewaan hidup yang jauh dari keindahan dan kebahagiaan, berangkat dari mencarinya di luar,” tegas Gede Prama. Untuk mencapai tingkatan kehidupan yang penuh keindahan dan kebahagiaan, seseorang harus melalui 5 (lima) buah ‘pintu’ yang menuju ke tempat tersebut.

Pintu pertama adalah stop comparing, start flowing. “Stop membandingkan dengan yang lain. Seorang ayah atau ibu belajar untuk tidak membandingkan anak dengan yang lain. Karena setiap pembandingan akan membuat anak-anak mencari kebahagiaan di luar,” ujar Gede Prama.
Setiap penderitaan hidup manusia, setiap bentuk ketidakindahan, menurut Gede Prama, dimulai dari membandingkan. Gede Prama mencontohkan orang kaya berkulit hitam yang tidak dapat menerima kenyataan bahwa dia berkulit hitam. Orang itu sering kali membandingkan dirinya dengan orang kulit putih.
“Uangnya banyak, mampu mengongkosi hobinya untuk operasi plastik. Sehingga orang yang hidup dari satu perbandingan ke perbandingan lain, maka hidupnya kurang lebih sama dengan seorang orang kaya itu. Leads you nowhere,” kata Gede Prama dengan logatnya yang khas.
Karena itu, Gede Prama mengajak peserta ke sebuah titik, mengalir (flowing) menuju ke kehidupan yang paling indah di dunia, yaitu menjadi diri sendiri. Apa yang disebut flowing ini sesungguhnya sederhana saja.Kita akan menemukan yang terbaik dari diri kita, ketika kita mulai belajar menerimanya. Sehingga kepercayaan diri juga dapat muncul. Kepercayaan diri ini berkaitan dengan keyakinan-keyakinan yang kita bangun dari dalam. “Tidak ada kehidupan yang paling indah dengan menjadi diri sendiri. Itulah keindahan yang sebenar-benarnya!” kata Gede Prama.

Anda Mau Bahagia??......

10 LANGKAH BIJAK MENUJU BAHAGIA


1. Nikmatilah Hidup Anda.
Orang-orang bijak mengatakan bahwa hidup ini adalah suatu perjalanan yang harus dinikmati. Dan saat untuk menikmatinya adalah saat ini, bukan kemarin atau esok. Masa lalu telah menjadi sejarah, dan masa depan masih suatu misteri, namun saat ini adalah suatu karunia. Saat inilah yang betul-betul Anda miliki dan sedang Anda jalani. Hanya apabila Anda bisa menghargai dan menikmatinya, maka hidup Anda akan menjadi saat-saat yang membahagiakan.

2. Buatlah Hidup Anda Ringan.
Setiap pagi, bangunlah dengan ucapan syukur untuk hari yang baru. Janganlah memulai hari Anda dengan keluhan agar sisa hari yang Anda jalani tidak kelabu. Hadapilah setiap tugas rutin dengan hati yang senang. Selesaikanlah setiap masalah dengan hati yang lapang. Usahakanlah untuk melakukan kegiatan yang dapat menyenangkan hati. Menjelang tidur, tinggalkanlah semua beban pikiran dan nikmatilah waktu istirahat agar esok Anda bangun dengan tubuh dan pikiran yang segar. Hidup ini ringan jika Anda membuatnya ringan, tapi hidup in berat jika Anda membuatnya berat.

3. Peliharalah Kesehatan Anda.
Kesehatan adalah asset yang sangat berharga untuk meraih kebahagiaan. Bayangkan, betapa sulitnya Anda merasa bahagia ketika gigi Anda sakit atau ketika reumatik Anda kambuh. Rawatlah tubuh Anda, makanlah makanan bergizi, beristirahatlah yang secukupnya dan berolahragalah secara teratur.

4. Belajar Mensyukuri Apa Yang Anda Miliki.
Kalau mau jujur, banyak sekali yang bisa Anda syukuri dalam hidup. Dan semakin mudah Anda mensyukurinya semakin dekat Anda dengan kebahagiaan. Ingatlah bahwa ketidakpuasan terhadap apa yang tidak Anda miliki adalah sumber ketidakbahagiaan.

5. Sayangi Diri Sendiri.
Terimalah segala ketidak sempurnaan Anda tanpa kemarahan dan kebencian. Maafkanlah diri Anda setiap kali Anda sadar telah melakukan kesalahan. Berilah hadiah atau imbalan setiap kali Anda meraih keberhasilan sekecil apapun. Berusalah untuk selalu memberikan yang terbaik kepada diri sendiri.

6. Berjiwa Besar.
Tidak ada gunanya memendam kemarahan, kebencian dan iri hati. Semua itu hanya membebani Anda dengan perasaan negative yang tidak menyenangkan. Belajarlah untuk memaafkan kesalahan orang lain, mengerti perasaan orang lain, mentolerir kelemahan orang lain dan menghargai prinsip orang lain yang berbeda dengan Anda.

7. Bersahabatlah.
Meskipun tidak semua orang menjadi sahabat, namun Anda perlu memiliki beberapa orang sahabat dekat. Sahabat dapat membantu pertumbuhan kepribadian, sahabat bisa menjadi tampat untuk berbagi, bercermin dan belajar. Persahabatan yang sejati akan menciptakan nuansa-nuansa kebahagiaan dalam hidup Anda.

8. Buatlah Orang Lain Merasa Bahagia.
Ulurkan tangan kepada orang yang memerlukan bantuan Anda, jadilah pendengar yang baik ketika orang lain mencurahkan isi hatinya, hiburlah orang yuang sedang dilanda kesusahan, dsb. Semua keabikan yang Anda perbuat akan memperkaya hidup Anda dengan pengalaman-pengalaman yang membahagiakan. Kebahagiaan datang pada saat Anda tidak mengejarnya untuk diri sendiri, melainkan pada saat Anda membagi-bagikannya.

9. Bersikap Optimis.
Ketika Anda menghadapi masalah besar atau krisis, Anda dapat memilih untuk tetap bersikap optimis. Milikilah keyakinan bahwa badai pasti berlalu, keadaan akan menjadi lebih baik, persoalan akan terselesaikan. Anda bisa melihat kesukaran bukan sebagai batu sandungan yang menjatuhkan, tapi sebagai batu loncatan yang bisa membuat Anda naik atau sebagai ujian yang bisa membuat Anda lebih bijak. Optimisme bagaikan nyala api yang menemani Anda berjalan di kegelapan malam.

10. Percayalah & Serahkanlah Hidup Anda Pada Tuhan.
Anda mempercayai Tuhan sebagai sumber kebahagiaan, serahkanlah hidup dan seluruh beban Anda kepada-Nya. Buatlah Dia tersenyum dengan berusaha mentaati-Nya. Semakin harmonis hubungan Anda dengan Tuhan, semakin harmonis hubungan dengan diri sendiri, maka semakin mudah Anda meraih kebahagiaan

07/11/08

Kentutan Pertama

Sejak Kentutan Pertama

Sepasang suami istri baru menikah, si suami ingin memberikan surprise pada istrinya. Suatu hari si suami berkata kepada istrinya :

"Sayang, kita pergi yuk, tapi mata kamu harus ditutup yah...!"
"Kok harus ditutup sih mas...?" kata istrinya
"Yah, pokoknya ada sesuatu untukmu....."
Merekapun berangkat dengan menggunakan taxi. Begitu sampai di tempat yang dituju mereka turun, si suami mengajak istrinya masuk ke rumah baru yang dijadikan sebagai surprise untuk istrinya, tapi si suami masih belum mengijinkan istrinya membuka tutup mata.
Ternyata si istri ingin buang angin, tapi karena masih malu sama suaminya, si istri pura-pura minta tolong dibikinin minuman
"Mas, ambilin saya minum dong...!"
Suaminya kemudian pergi mengambil minuman. Ketika suaminya pergi, si istri buang angin "tuuuut.."
Pas si suami datang membawa minuman, ternyata si istri masih ingin buang angin. Akhirnya dia bilang ke suaminya ...
"Mas minumannya kurang manis, tambahin gula lagi yah...."
Si suami pergi lagi untuk menambahkan gula pada minuman istrinya. Ketika suaminya pergi, si istri kentut lagi "tuuuuuut...."
Kemudian si suami datang lagi untuk memberikan minuman, tapi ternyata si istri masih ingin buang angin. Akhirnya dengan berberat hati si istri minta ditambahkan gula lagi. Saat si suami pergi, istrinya kembali buang angin "Tuuuuut"
Akhirnya si istri merasa lega karena telah selesai dari keinginan buang anginnya. Ketika si suami tiba dan menyerahkan minuman, si suami membuka tutup mata si istrinya, si istri terkejut karena ternyata di rumah sudah banyak orang dan disampingnya ada mertuanya, Sambil malu-malu si istri bertanya pada mertuanya,
"Oh Bapak, sudah lama datang..?"
Kemudian sang mertua menjawab,
"Sudah, sejak kentutan pertama..."
Joke kiriman dari : Mas Asyhadi Munir
Jakarta 07/11/2008

28/10/08

Ramalan Dasyat Dunia

RAMALAN DUNIA
By – Jucelino Noberga da Luz


Peramal Jucelino Nobrega da Luz adalah orang Brasil, pada 2 edisi terdahulu telah membabarkan ketepatan ramalannya . Sekarang ini kita berhenti sejenak, menyempatkan waktu untuk membaca sebuah ramalan masa depan yang mungkin bisa anda gunakan sebagai referensi saja.

Tahun 2008
-Obat penangkal penyakit AIDS dan Dengue berhasil ditemukan.
-Tanggal 18 Juli bakal terjadi gempa bumi besar di Filipina, akan terdapat ribuan korban tewas.
-Empire State Building, New York, pada bulan September bakal mengalami peristiwa teror.-Pada tanggal 13 September akan terjadi gempa besar 9,1 skala richter di Tiongkok, sumber gempa di Nanning dan pulau Hainan, bersamaan itu bakal terjadi tsunami besar setinggi 30 meter lebih, menimbulkan jutaan korban tewas. Tsunami tersebut sangat mungkin menyapu Jepang pula.

Tahun 2009
-Tanggal 25 Januari bakal terjadi gempa bumi besar ber-skala richter 8,9 menyerang Osaka dan Kobe, Jepang, dikuatirkan korban tewas mencapai beberapa puluh ribu orang.-Bulan November di Jepang terjadi lagi gempa bumi besar, bakal ada ribuan orang tewas.-Pemerintah Brazil dikarenakan krisis ekonomi dan tidak mampu menerbitkan dana asuransi dan pensiun, sehingga rakyat di ibu kota dan penjara memberontak.-Tanggal 24 Agustus Istambul, Turki, bakal terjadi gempa bumi besar berskala Richter 8,9, jalanan banyak yang retak dan patah.
-Tanggal 16 Desember di wilayah timur Sumatra, Indonesia, bakal terjadi 7,8 skala Richter gempa bumi, ribuan orang tewas.

Tahun 2010
-Temperatur beberapa negara Afrika kemungkinan besar meningkat hingga 58° Celcius, bersamaan itu terjadi kekurangan air bersih yang parah.
-Tanggal 15 Juni pasar saham di New York bakal runtuh, ekonomi dunia akan memasuki kondisi krisis.
Suhu di Afrika bisa mencapai 58° Celcius, angka yang pada awal mendengar seolah-olah sulit dipercaya, namun pada kenyata-annya pada awal bulan Mei 2007,
menurut info para pelancong yang pergi ke sekitar wilayah Afrika, temperatur di Yunani dan Turki sudah mencapai 39° hingga 40° Celcius, sedangkan ibu kota utama Irak dan jazirah Arab temperatur tingginya berta-han di suhu 45° – 46° Celcius, pada musim panas suhu tertinggi dimungkinkan terjadi. Suhu awal Mei saja sudah sedemikian tinggi, bisa dibayangkan pada tahun 2010 kelak pemanasan global bakal semakin parah, temperatur di banyak negara Afrika sangat dimungkinkan mencetak rekor tertinggi yang susah dibayangkan.

Tahun 2011
-Penelitian metode penyembuhan penyakit kanker berhasil dengan sukses, akan tetapi jenis penyakit baru lainnya bakal muncul.
-Wabah beracun yang mematikan bakal muncul, dinamakan ALS (red.: terjemahan harfiah, belum tentu akurat) yang menyebabkan kehilangan kekebalan tubuh, apabila terjangkit penyakit tersebut dalam tempo 4 jam bakal meninggal.-Flu burung jenis H5NI mulai resmi menyerang umat manusia, hingga tahun 2013 terdapat sekitar 73.000.000 orang tewas karena virus ini.
Ciri khas ramalan Jucelino tidak saja meramalkan penyakit menular dan terjadinya gempa, bahkan penyakit yang belum terjadi dan nama dari gempapun bisa diramal, misalnya judul buku karangan Al Gore, mantan wakil presiden AS, berjudul An Inconvenient Truth, angin puting beliung menyapu ibu kota Brazil, Rio de Janeiro menimbulkan ri-buan korban tewas, ALS sebutan untuk penyakit menular yang muncul pada tahun 2011, gempa bumi besar dari San Francisco, AS, tahun 2006 dinamakan The Big One dan lain-lain contoh tipikal.

Tahun 2012
-Oleh karena perluasan area kebakaran ladang sewaktu musim kekeringan, gurunisasi dimulai, antara tahun 2015 - 2020 rimba belantara Amazon bakal lenyap. -Mulai 6 Desember langit berubah memasuki jaman awan hitam, disebut sebagai kabut pekat karena cuaca.
-Oleh karena tersebar luasnya penyakit menular umat manusia mulai punah.

Tahun 2013
-Penelitian untuk metode penyembuhan penyakit kanker selain tumor otak dinyatakan berhasil.-Pulau Bahama dari kepulauan Hindia barat (gugus kepulauan dekat Karibia), antara tanggal 1 -25 November dikarenakan letus-an gunung berapi terjadi gempa bumi, sesudah itu juga bakal terjadi tsunami super raksasa seting-gi 150 meter, gelombang tsunami setinggi kira-kira 80 meter akan menyapu lautan Karibia, daratan AS, Brazil dan lain-lain juga bakal diterjang masuk jauh ke daratan hingga 15 - 20 km. Sebelum tsunami terjadi, air laut akan surut sedalam 6 meter, sejumlah besar penyu juga akan mulai bergerak. Diramalkan oleh Jucelino di saat anjing dan kucing mengetahui akan ada bencana besar menimpa, mereka tentu akan melarikan diri dari tempat tinggalnya, 24 jam sebelum meninggalkan lokasi mereka akan menunjukkan tanda-tanda gerakan tak lazim, maka itu kita bisa berdasarkan hal tersebut menjadikannya sebagai standar pengamatan.

Tahun 2014
Planet kecil perlahan-lahan mendekati bumi dan ada kemungkinan bertubrukan dengan bumi, eksistensi planet kecil ini mempengaruhi permasalahan tentang timbul tenggelamnya umat manusia di bumi.

Tahun 2015
Pertengahan November suhu rata-rata dunia kemungkinan mencapai 59° Celcius, ada banyak orang mati kepanasan, dengan demikian kekalutan besar dunia semakin parah saja.

Tahun 2016
-Pertengahan bulan April terjadi serangan taifun, ada ibu kota di Tiongkok mengalami kerusakan, sekitar 1.000 orang tewas.
-Presiden AS saat ini George W. Bush bakal masuk ruang gawat darurat RS, jiwanya di ambang kematian.

Tahun 2018
Mengenai masalah pendekatan planet kecil ke bumi, para pemimpin berbagai pemerintah-an dunia berkumpul mengadakan rapat penanggulangannya. Juce-lino pada tahun 2000 sudah me-ramalkan, selain itu juga memberitahu keberadaan planet kecil itu kepada NASA, pada tanggal 31 Juni 2002 sebagian kecil petinggi NASA menamakan planet kecil tersebut “2002NZT7”.

Tahun 2019
-Kemungkinan besar solusi dari hasil penelitian bakal menggunakan kekuatan ilmiah, akan tetapi apabila bumi bertabrakan dengannya, maka bisa mengakibatkan 1/3 penduduk dunia musnah. Jucelino meramalkan kemungkinan planet kecil menubruk bumi sebesar 60%. -Wilayah laut timur Jepang bakal terjadi gempa bumi super besar yang masih lebih hebat daripada gempa bumi besar yang pernah terjadi di lautan Sumatera, Indonesia.

Tahun 2025
-Para pakar klimatologi menemukan kembali planet kecil, ternyata sangat mungkin berta-brakan kembali dengan bumi, kemungkinan bertubrukan mencapai 80%.

Tahun 2026
-Terjadi gempa super besar di San Francisco pada bulan Juni, disebut sebagai “The Big One”, patahan besar San Andreas Fault bisa rusak, negara bagian California bisa hancur, banyak kawah gunung berapi bakal terbuka kembali, ketinggian tsunami juga bisa melebihi 150 meter.
Dari ramalan peringatan untuk masa depan, selain ramalan seperti tersebut di atas, masih ada ramalan yang lebih mengejutkan orang, ramalan terakhir yang bisa disampaikan Jucelino adalah hingga tahun 2043

Tahun 2043
Penduduk dunia berkurang secara drastis, terdapat sekitar 80% penduduk tewas di dalam bencana.Pesta olahraga Olimpiade dunia dilangsungkan di Beijing apakah bakal berjalan dengan lancar?Seperti dikisahkan di depan, tahun 2008 akan terjadi gempa bumi besar 9,1 skala richter menimbulkan jutaan korban tewas di Tiongkok, menurut ramalan Jucelino, tanggal terjadinya gempa ialah 13 September, sedangkan tanggal berlangsungnya Olimpiade ialah 8 - 24 Agustus, ditilik dari jadwal tersebut, sesudah Olimpiade usai baru terjadi gempa bumi. Tetapi yang dikuatirkan ialah sebelum terjadi gempa besar tersebut, gempa-gempa kecil bakal terjadi berulangkali (pada bulan mei 98 ini juga terjadi gempa yang cukup dahsyat di China), yang juga bakal membuat negara dan rakyat memasuki era tidak tenang.

Meskipun Jucelino tidak dengan jelas memastikan tepat kapan terjadinya, namun jika dia-sumsikan dengan 1 hingga 2 bulan, sangat mungkin terjadi sewaktu berlangsungnya Olimpiade, kalau memang demikian bisa membuat kepercayaan penyelenggara dan atlet peserta menjadi goyah. Sewaktu penulis membaca sepotong ramalan Jucelino, di dalam benak sekejap teringat akan pesan Mr. John Titoer (terjemahan harfiah, belum akurat) bahwa “Olimpiade Athena pada tahun 2004 adalah yang terakhir.

Akan tetapi, pusat gempa sesuai ramalan apabila terjadi di Nanning dan sekitar pulau Hai-nan, pulau terujung di Tiongkok, sedangkan di sekeliling kedua tempat tersebut asalkan tidak dibangun arena pertandingan, maka Olimpiade dunia bakal ditutup dengan sukses. Namun letak persoalannya ialah pemerintah PKC (Partai Komunis China) hanya mementingkan jaga muka, dengan hanya memprioritaskan keberhasilan Olimpiade lantas mengabaikan gempa awal yang semakin kerap, kemungkinan tiadanya antisipasi terhadapnya sa-ngat tinggi. Pemerintah PKC barangkali bakal menyesuaikan sikon akan membatasi pemberitaan, memblokir berita kejadian gempa awal yang diramalkan terhadap pers dalam dan luar negeri, tindakan semacam itu mutlak bakal membuat bencana seperti yang diramalkan bertambah parah. Di dalam surat peringatan Jucelino dikatakan: “Jikalau tidak dilakukan proteksi yang baik terhadap masyarakat sipil, bisa membawa kerugian sangat parah.”

Ramalan Jucelino juga menyebutkan kedatangan jaman es
Ia juga meramalkan dengan tepat tentang anomali cuaca, salah satunya, pada tahun 2003 terjadi suhu panas di Eropa, di dalam surat peringatan tanggal 29 Oktober 2001 Jucelino meramalkan: “Alam akan menyerang balik bumi, kenaikan temperatur di Perancis, Jerman dan Portugal menimbulkan puluhan ribu korban tewas, bencana ini bisa terjadi pada tahun 2003 dan 2004.” Realitanya, suhu musim panas di Eropa pada tahun 2003 mencapai puncaknya, terdapat sekitar 35 ribu orang mati kepanasan. Diantaranya di Perancis dan Jerman yang paling hebat, korban tewas di Perancis sebanyak 14.000 jiwa, di Jerman sekitar 7.000 orang.
Disimak dari ramalan Jucelino, pemanasan global semakin lama semakin naik, sampai tahun 2012 suhu di negara Afrika barangkali bisa mencapai 58° Celcius yang meresahkan orang, bersamaan dengan itu juga bisa terjadi kekurangan air yang parah, sesudah itu suhu juga akan sema-kin naik, hingga tahun 2015 suhu rata-rata bumi bisa mencapai 59° Celcius, banyak orang akan mati kepanasan, ketakutan besar umat manusia akan semakin menggl-bal. Apabila betul-betul terjadi seperti itu, tentu saja bisa berakibat kekeringan dan kekurangan pasokan pangan dan menimbulkan ketegangan antar negara, Ju-celino juga meramalkan tahun 2011 bisa jadi kekurangan air maka menimbulkan meletusnya perang baru, tentang perang ini ia tidak meramalkan secara rinci, namun dirasakan itu bukannya perang perbatasan yang sederhana.

Bagaimanapun gejala pemanasan yang terjadi sekarang ini bukannya seperti yang dianggap para pakar cuaca bahwa “kecepatan pemanasan sangat lamban”, melainkan melonjak dengan drastis. Akan tetapi pemanasan seolah-olah juga mutlak tidak berlangsung terus menerus, sesudah pemanasan global, telah menanti gejala berbalik menjadi ekstrim dingin. Asalkan suhu bumi sedemikian meningkat drastis, pulau Greenland dan kutub selatan akan ada es dalam jumlah cukup besar yang meleleh, hal mutlak yang tak dapat dihindari, alhasil sirkulasi besar samudra menjadi lemah sehingga berubah menjadi efek pendinginan, meluncur secepat kilat, yang me-nandakan akan terjadi sebuah kelahiran jaman es baru. Dalam ramalan Jucelino sepertinya juga dibuktikan bahwa pada tahun 2027 sesudah terjadi keadaan pendinginan global, masih lagi akan menghadapi sebuah jaman es yang baru. Isi detail ramalan tersebut :”Gunung berapi Yellow Stone Park di Amerika mulai meletus, oleh karena semburan api begitu besar sehingga menga-kibatkan lahar dan asap akan meluas ke segala penjuru hingga sejauh 1.600 km, seperti Kansas, Nebraska dan Montana dan lain sebagainya, bakal mengalami bencana besar, sesudah gunung api ini meletus bisa terlahir lagi jaman es baru. Letusan gunung berapi bukan hanya terjadi di Yellow Stone Park, di seluruh tempat di dunia bisa juga terjadi, oleh karena semburan asap telah menutupi matahari, lebih-lebih lagi arus sirkulasi besar dari samudera terhenti maka telah merangsang pembentukan gejala pendinginan global.


Tapi semua hanyalah ramalan, kenyataan kadang berbeda dari sebuah lukisan maupun gambaran. Namun paling tidak lukisan itu menyerupai ataupun hampir mirip dengan aslinya. Semua terserah kita, menjadikannya Warning untuk selalu ingat dan waspada, atau hanya lewat begitu saja dan terkejut saat semuanya terjadi??

24/10/08

Keikhlasan .. mau dong!

Keikhlasan

Hidup kalau sudah mampu menjalankan keikhlasan tentunya membuat kita menjalani kehidupan ini dengan damai, tenang dan bahagia. Artikel tentang keikhlasan tersebut saya ambil dari hasil wawancara Bapak Gede Prama (saya sendiri baru sebatas baca dan mudah mudahan bisa menjalankannya). Artikelnya sebagai berikut :

Cara, tips, teknik, itu kan kayak kendaraan. Teknik saya ini hanya kendaraan yang cocok dengan saya. Kalau ada orang yang cocok dengan cara ini syukur alhamdullilah. Kendaraan itu banyak. Ada yang menyebut meditation, kendaraan kerja keras, macam-macamlah. Tapi saya suka berbagi kepada orang yang namanya jalan-jalan yoga. Ini tidak ada kaitannya dengan agama. Dalam jalan-jalan yoga itu ada delapan tingkatan. Tingkatan satu dan dua adalah good daily life, yaitu kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kebajikan. Sederhananya ya jalankan perintah agama masing-masing. Good daily life, kurangi menyakiti hati orang, bantu sebanyak mungkin orang, lakukan pekerjaan Anda dengan rasa cinta yang penuh.

Tiga dan empat adalah mengelola badan kita. Terutama panca indera, mulut, mata, telinga. Karena alasan itu sudah sejak lama saya vegetarian sebagai bagian dari perjalanan yoga. Di samping itu adalah mengelola perhatian. Apa yang kita perhatikan berulang-ulang dalam waktu yang lama akan membuat kehidupan kita sebagaimana yang kita perhatikan. Kalau Anda sering memperhatikan kehidupan seseorang, orang itu terus Anda amati dari A sampai Z, lama-lama Anda akan mirip dengan dia kehidupannya. The power of attention. Anda memperhatikan nafsu seks, Anda akan liar, pingin-pingin-pingin. Anda perhatikan makanan enak, nanti anda tertarik terus pada makanan. Makanya ada istilah attention is the active partner of intention. Perhatian adalah mitra aktifnya niat. Kalau kita memperhatikan serangkaian perilaku, sama dengan meniatkan diri kita sendiri untuk berkembang ke sana. Kalau Anda ingin berhasil, perhatikan hanya faktor-faktor yang berbau keberhasilan. Bilamana perlu seluruh panca indera Anda hanya digunakan untuk keberhasilan. Mata hanya untuk melihat yang berhasil, telinga hanya untuk mendengar yang berhasil, mulut makan sambil membayangkan raw material keberhasilan, semuanya.

Lima dan enam baru mengelola pernafasan. Pernafasan maksud saya adalah the breath of life is love. Nafasnya hidup itu cinta. Kalau Anda melihat dan mengalami semuanya dengan spirit-spirit cinta, Anda sudah sampai di tingkat lima dan enam. Tujuh itu meditasi, delapan itu enlightment, pencerahan. Nah, ndak perlu sampai delapanlah. Kalau Anda sampai di lima dan enam, live, life, and love. Maka inner teacher-nya ketemu. Keikhlasan. Syukur-syukur sampai tujuh dan delapan.

Kehidupan adalah perjalanan jiwa menuju Tuhan. Restless soul, jiwa yang tidak pernah berhenti berjalan. Dan dalam proses berjalan itu yang dicari adalah usaha penyatuan dengan Tuhan. Apapun profesi kita mau MLM, direct marketing atau wartawan, pandang seluruh perjalanan kita menuju arah sana. Kesuksesan, kegagalan, harta, tahta, rumah dan mobil, itu kalau dalam perjalanan mirip dengan pohon-pohon di pinggir jalan. Dan itu akan kita lewati. Kalau hari ini Anda naik mercedes jangan lupa itu akan Anda lewati. Entah lewat gara-gara meninggal, dijual, atau ganti yang lain. Celakanya di kita banyak sekali orang berjalan berhenti di tengah jalan memperhatikan pohon yang ditemukan. Entah pohon itu harta, pujian orang lain, terkenal, ketenaran, makian, hujatan, saya ndak mau berhenti.

Jangan berhenti di pohon-pohon simbol keberhasilan. Jalan terus! Dan kendaraan utama yang membuat perjalanan saya agak peaceful itu adalah ikhlas. Dalam tingkat keikhlasan total, perjalanan kita seperti berjalan di langit. Berjalan ndak ada hambatan. Banyak orang perjalanannya terhambat karena mobilnya menabrak pohon. Kalau yang dia tabrak kegagalan ndak masalah, karena kegagalan membuat kita berubah kemudian berusaha lagi. Yang bahaya adalah (menabrak) keberhasilan, karena kita terikat dengan simbol-simbol keberhasilan. Kayak saya terkenal, saya mau selamanya terkenal, terikat! Keberhasilan sering memproduksi keterikatan. Makanya saya sering mengatakan keberhasilan memproduksi kegagalan permanen. Kenapa? Karena dengan keberhasilan Anda menghasilkan benda-benda mewah. Dan dengan benda-benda mewah itu Anda terikat, dan dalam keterikatan itulah perjalanan Anda terhenti. Itu yang saya sebut kegagalan permanen.

Demikian artikel keikhlasan tersebut, semoga dapat kita ambil maknanya dan kita jadikan contoh dalam kehidupan kita. Wawancara ini pernah dimuat di Tabloid Network Indonesia Edisi Khusus No. 09/Thn 1/10 Desember 2001.

20/10/08

Apa itu CARU?

Caru Adalah Memaknai Ruang dan Waktu

Setiap upacara agama yang berdasarkan Veda selalu ada lima unsur yang memvisualkan nilai-nilai suci upacara agama Hindu. Lima unsur tersebut adalah Mantra, Tantra, Yantra, Yadnya dan Yoga. Yantra itu berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya alat atau sarana dalam bentuk simbol.Yantra dalam upacara agama Hindu di Bali disebut banten atau upakara. Banten inilah yang menggunakan sarana tumbuh-tumbuhan dan hewan di samping unsur unsur panca maha bhuta lainya.
Dalam Lontar Yadnya Prakerti disebutkan, sebagai berikut, " ..... Sehananing bebanten pinaka raganta twi, pinaka warna rupaning Ida Bhatara, pinaka Andha Bhuwana." Artinya, semua bebanten adalah lambang dirimu sendiri, lambang kemahakuasaan Tuhan dan lambang isi alam semesta. Berdasarkan uraian Lontar Yadnya Prakerti ini banten memiliki tiga makna. Banten bermakna sebagai simbol manusia, baik lahir maupun batin, bermakna untuk melambangkan berbagai wujud kemahakuasaan Tuhan dan banten juga melambangkan keberadaan isi alam semesta ini berupa planet-planet isi ruang angkasa.
Caru Artinya Cantik Dalam kitab Samhita Swara disebutkan, arti kata caru adalah cantik atau harmonis. Mengapa upacara Butha Yadnya itu disebut caru. Hal itu disebabkan salah satu tujuan Butha Yadnya adalah untuk mengharmoniskan hubungan manusia dengan alam lingkunganya. Dalam kitab Sarasamuscaya 135 disebutkan, bahwa untuk menjamin terwujudnya tujuan hidup mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha, terlebih dahulu harus melakukan Butha Hita. Butha Hita artinya menyejahtrakan alam lingkungan.Untuk melakukan Butha Hita, itu dengan cara melakukan Butha Yadnya. Hakekat Butha Yadnya itu adalah menjaga keharmonisan alam agar alam itu tetap sejahtra. Alam yang sejahtera itu artinya alam yang cantik. ButhaYadnya pada hakekatnya merawat lima unsur alam yang disebut panca maha butha (tanah, air, api, udara dan ether). Kalau kelima unsur alam itu berfungsi secara alami, maka dari kelima unsur itulah lahir tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan itulah sebagai bahan dasar makanan hewan dan manusia. Kalau keharmonisan kelima unsur alam itu terganggu maka fungsinya pun juga akan terganggu.
Dalam Bhagawadgita III.14 disebutkan tentang proses berkembangnya makhluk hidup dari makanan. Dari hujan datangnya makanan. Hujan itu datang dari Yadnya. yadnya itu adalah Karma. Dalam Bhagawadgita ini memang disebutkan hanya hujan. Namun dalam proses menumbuhkan tumbuh-tumbuhan tidaklah hanya hujan saja yang dapat melahirkan tumbuh-tumbuhan. Kelima unsur alam tersebut juga berfungsi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Tanah, api (matahari), udara dan ether juga berfungsi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Peredaran kelima unsur alam itu melahirkan iklim serta siang dan malam. Karena itu upacara mecaru itu berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai spiritual kepada umat manusia agar memiliki wawasan kesemestaan alam. Hubungan antara manusia dehgan alam haruslah berdasarkan konsep Cakra Yadnya sebagaimana ditegaskan dalam kitab Bhagawadgita III.16. ini artinya antara alam dan manusia harus menjaga kehidupan yang saling memelihara berdasarkan Yadnya. Keberadaan alam ini karena Yadnya dari Tuhan. Karena itu manusia berutang moral pada Tuhan dan alam secara langsung. Utang moral itulah yang disebut rina dalam kitab Manawa Dharmasastra.
Dalam Yajurveda XXXX.l disebutkan bahwa Tuhan itu berstana pada alam yang bergerak atau tidak bergerak (Isavasyam Idam Jagat). Ini artinya alam itu adalah badan raga dari Tuhan. Karena itu upacara mecaru itu berarti suatu kewajiban merawat badan raga Tuhan dalam wujud merawat alam.Di dalam kitab Manawa Dharmasastra V.40 disebutkan, tujuan digunakan tumbuhtumbuhan dan, hewan tertentu sebagai sarana upacara yadnya adalah sebagai upaya dan doa agar semua makhluk hidup tersebut meningkat kualitas dan kuantitasnya pada kelahiran yang akan datang. Akan menjadi tidak cantik kalau penggunaan tumbuh-tumbuhan dan hewan tersebut hanya mentok di tingkat upacara semata. Tujuan hakiki dari upacara mecaru itu adalah pelestarian alam dengan eko sistemnya. Dari alam yang lestari itu manusia mendapatkan sumber kehidupan. Jadinya hakekat Butha yadnya itu adalah mecaru untuk membangun kecantikan alam lingkungan sebagai sumber kehidupan semua makhluk ciptaan Tuhan.
Dan sudut pandang upacara; caru itu adalah salah satu jenis upacara Butha Yadnya. Kalau Banten Butha Yadnya itu masih menggunakan nasi dengan lauknya bawang jahe belum menggunakan hewan itu disebut Segehan. Segehan itu pun banyak jenisnya. Ada segehan Nasi Sasah, ada Segehan Nasi Kepel, Segehan Nasi Wong-Wongan, ada Segehan Naga dan sebagainya. Kalau banten Butha Yadnya itu sudah menggunakan ayam, banten itulah yang disebut Caru. Ada Caru Eka Sata, Panca Sata, Panca Sanak, Panca Kelud. Balik Sumpah. Menurut Lontar Dang Dang Bang Bungalan, kalau banten Butha Yadnya itu sudah menggunakan binatang kerbau tidak lagi ia disebut banten Caru. Banten itu sudah bernama Banten Tawur. Misalnya Tawur Agung sudah menggunakan binatang kerbau seekor. Umumnya dipergunakan untuk Tawur Kesanga setiap menyambut tahun baru Saka. Kalau ditambah lagi dengan tiga ekor kerbau disebut Mesapuh Agung, ditambah lagi dengan lima ekor kerbau. Demikian antara lain disebutkan dalam Lontar Dang Dang Bang Bungalan. Namun pada hakekatnya semuanya itu tujuannya adalah mecaru mewujudkan keharmonisan sistem alam semesta.
Dengan Caru Mengatasi Bhutakala Bhuta Kala umumnya dibayangkan sebagai suatu makhluk ajaib yang berwajah serem menakutkan. Mulutnya lebar, bertaring panjang, mata merah mendelik, rambut tergerai tanpa aturan, perut gendut dengan sikap garang. Keadaan itu sering diwujudkan dengan ogoh-ogoh menjelang Nyepi. Penggambaran Bhuta Kala itu sangatlah wajar sebagai imajinasi para seniman dan rohaniawan. Karena kalau manusia. tidak harmonis dengan Bhuta Kala perasaan ngeri seperti melihat Bhuta Kala yang digambarkan di atas. Dalam bahasa sehari-hari di kalangan umat Hindu terutama di Bali ada istilah mecaru untuk nyomia Bhuta Kala. Upacara nyomia Bhuta Kala artinya mengubah sifat ganas Bhuta Kala menjadi bersifat lembut membantu manusia untuk mengembangkan perbuatan baik. Jadi hakekat upacara mecaru itu adalah memotivasi spiritual agar selalu berbuat mengubah sifat ganas menjadi lembut tentang keberadaan Bhuta Kala itu. Dengan demikian terjadilah suatu hubungan yang harrnonis antara manusia dengan Bhuta Kala, Keharmonisan itulah tujuan dari upacara mecaru itu.Bhuta Kala yang digambarkan itu tidak lain dari pada sifat-sifat alam kita ini. Manusia hidup bersama alam bahkan jasmani manusia juga disebut alam kecil atau Bhuwana Alit. Sifat alam kadang-kadang sebagai sahabat manusia kadang-kadang sebagai musuh manusia. Api dan air bisa menjadi sahabat dan membantu kehidupan manusia. Bisa juga menjadi musuh manusia seperti menimbulkan kebakaran, banjir dan lainnya. Agar alam itu selalu dapat bersahabat dengan manusia, yang harus aktif membangun persahabatan itu adalah manusia itu sendiri. Persahabatan dengan alam itu dapat dilakukan dengan cara sekala atau nyata dan dengan cara niskala atau dengan cara kerokhanian. Upacara mecaru adalah membangun persahabatan dengan alam dengan cara niskala. Cara niskala ini harus seimbang dengan cara sekala. Dengan demikian Bhuta Kala itu akan selalu menjadi sahabat membantu kehidupan manusia.Dari sudut arti kata, Bhuta Kala berasal dari kata Bhuta yang artinya unsur-unsur alam kita ini. Bhuta dibangun oleh lima elemen yang disebut Panca Maha Bhuta, yaitu unsur tanah, air, api, udara dan ether. Lima unsur itulah yang membangun alam ini seperti planet-planet yang bertebaran di kolong langit ini. Planet-planet yang paling dekat dengan kita adalah bumi, bulan dan matahari. Perputaran planet-planet itu menimbulkan waktu dan musim. Waktu dalam bahasa Sanskerta adalah Kala. Bhuta Kala arti sebenarnya adalah Ruang dan Waktu. Manusia hidup dalam suatu ruang dan waktu tertentu. Tidak ada manusia hidup tidak berada pada ruang dan waktu tertentu itu. Ruang dan wakru itu dapat menjadi sahabat manusia dapat pula menjadi musuh yang menyusahkan manusia. Dalam persahabatan ini manusialah yang semestinya aktif menjalin persahabatan dengan ruang dan waktu itu. Untuk itu manusia hendaknya memahami peredaran ruang dan waktu itu dan segala potensi yang dikandung dalam peredaran tersebut. Dengan caru itu berarti kita dapat memanfaatkan secara positif ruang dan waktu atau Bhuta Kala, sehingga Bhuta Kala tidak lagi mengerikan.
Mengapa caru Menggunakan BinatangBanten Bhuta Yadnya yang disebut caru selalu menggunakan binatang kurban. Penggunaan binatang ini sangat menentukan nama dan tingkatan banten caru tersebut. Misalnya caru Eka Sata menggunakan ayam brumbun atau lima warna. Caru Panca Sata menggunakan lima ekor ayam. Demikian seterusnya. Pemakaian binatang dan tumbuh-tumbuhan sebagai sarana upacara Yadnya telah disebutkan dalam Manawa Dharmasastra V.40. Tumbuh-tumbuhan dan binatang yang digunakan sebagai sarana upacara Yadnya itu akan meningkat kualitasnya dalam penjelmaan berikutnya. Manusia yang memberikan kesempatan kepada tumbuh-tumbuhan dan hewan tersebut juga akan mendapatkan pahala yang utama. Karena setiap perbuatan yang membuat orang lain termasuk sarwa prani meningkat kualitasnya adalah perbuatan yang sangat mulia. Perbuatan itu akan membawa orang melangkah semakin dekat dengan Tuhan. Karena itu penggunaan binatang sebagai sarana pokok upacara banten caru bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat kebinatangan atau keraksasaan menuju sifat-sifat kemanusiaan terus meningkat menuju kesifat-sifat kedewaan.
Drs. I Ketut Wiana, M.Ag.
Penulis, ketua Sabha Walaka PHDI Pusat.
Diambil dari Majalah Raditya.

13/10/08

Pagar Jantung

Kurangi Risiko Sakit Jantung dengan Kacang


Satu lagi makanan yang bisa Anda konsumsi untuk mengurasi risiko terserang penyakit jantung. Menurut penelitian, mengkonsumsi kacang pistachio dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.Studi terakhir dalam American Journal of Clinical Nutrition mengemukakan bahwa kacang pistachio dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Kacang tersebut dapat menurunkan kadar darah kotor dan dapat membuang kolesterol yang berakibat buruk bagi jantung.

Joy Bauer, seorang ahli gizi terkemuka di Amerika Serikat, dan pengarang buku 'Joy Bauer’s Food Cures', menulis bahwa orang yang banyak memakan kolesterol dan lemak tak jenuh (seperti yang terdapat pada kacang pistachio, bibit bunga matahari (kuaci), wijen, dan gandum) dapat mengurangi kadar kolestrol dalam tubuh.

Pembuktian ini dibenarkan oleh FDA (Food and Drug Administration) "Tetapi tidak dapat dibuktikan memakan 1,5 ons kacang-kacangan seperti pistachio sebagai bagian dari diet dapat mengurangi risiko penyakit jantung" seperti yang dikutip dari Reuters.

Dalam satu ons kacang pistachio mengandung 160 kalori yang terdiri dari 30 vitamin, mineral, vitamin B6, protein, serat, thiamin, dan fosfor. Selain itu, kacang pistachio juga bisa disulap menjadi berbagai makanan yang lezat. Ayo konsumsi kacang pistachio.

08/09/08

Kasih Sayang

KASIH SAYANG

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata dengan senyumnya yang khas: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut".

Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"
Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar".

"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali", kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi.
Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama" , kata pria itu hampir bersamaan.
"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut disebelahnya, "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk kerumahmu."
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang. "
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita."

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."

Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.

"Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?"
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal diluar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."
by : Nurde Irawan

08/08/08

Psikologi Asuh Anak

KEWAJIBAN TERHADAP ANAK

Didalam kehidupan berumah tangga tentunya setiap orang sangat mengharapkan kehadiran putra atau putri sebagai penerus keturunan yang dapat menolong leluhur kita untuk mencapai sorga. Seperti tersurat dalam Adiparwa Bab V yang menceritakan pertemuan Sang Jaratkaru dengan roh leluhurnya yang hamper jatuh ke neraka.
Leluhurnya berkata :
“ Nahant a hetu mami n pegat sangkeng pitraloka, magantungan petung sawulih, kangken tibeng narakaloka; tattwanikang petung sawilih, hana wangsa mami sasiki, Jaratkaru, ngaranya, ndan moksa wih taya, mahyun luputeng sarwa-janmabandhana, ta tan pastri, ya sukla brahmacari “

Artinya :
Beginilah sebabnya mengapa saya putus hubungan dengan dunia roh, kini tergantung pada sebilah bambu, hampir-hampir jatuh ke dalam neraka. Adanya sebilah bambu ini adalah bahwa saya masih mempunyai seorang keturunan yang bernama Jaratkaru, (tetapi) ia berkepentingan untuk mencari moksa melepaskan diri dari ikatan hidup kemanusiaan. Ia tidak mau kawin, ia menjalankan sukla brahmacari.

Sang Jaratkaru kemudian menjawab kata-kata leluhurnya itu :
” Hana n pwa marganta muliheng swarga, tan sangsaya rahadyan sanghulun kabeh, marya nghulun brahmacarya, ametanakbi panaka ni nghulun. ”

Artinya
Ada jalan untuk tuan pergi ke sorga. Janganlah ragu dan takut. Hamba akan berhenti menjalankan brahmacari. Hamba akan kawin dan mempunyai anak.

Demikianlah perlunya adanya keturunan (anak). Anak (putra/putri) yang baik akan menjadi cahaya keluarga. Anak putri yang berbudi sebagai kembang mekar menghiasi rumah dan anak putra (laki-laki) berbudi dan bijaksana laksana cahaya yang membawa kebahagiaan hati orang tua. Anak sebagai cahaya keluarga tersebut dimuat dalam Kitab Nitisastra IV.1 dan Kitab Slokantara Sloka 24 (52).

Nitisastra IV. 1 menyatakan :
” Bulan dan bintang-bintang di angkasa itu sebagai lampu menyinari malam. Matahari yang sedang bersinar gemilang itu merupakan lampu bersinar di seluruh bumi. Pengetahuan dan Kesusastraan, serta ajaran-ajaran suci merupakan lampu ketiga dunia ini, bersinar dengan maha sempurna. Putra yang baik, soleh, bijaksana itu memberi cahaya (kebahagiaan) pada kaum keluarga, handai, dan taulan. ”

Slokantara Sloka 24 (52) menyatakan :
” Bulan itu lampu malam, surya itu lampu dunia di siang hari, dharma adalah lampu ketiga dunia ini, dan putra yang baik itu cahaya keluarga. ”

Setelah kita dikaruniai keturunan (anak) sudah selayaknyalah kita harus merawat dan membesarkannya. Dari berita baik media cetak atau televisi sekarang ini sering kita dengan adanya penyiksaan terhadap anak, penjualan anak kandung, ataupun anak yang menderita karena salah pola asuh sehingga terjerumus dalam hal-hal yang tidak baik.

Menurut agama Hindu perlakuan terhadap anak (merupakan kewajiban orang tua) juga telah diatur agar dapat menjadi anak yang baik atau suputra. Di dalam Kitab Slokantara Sloka 22 (sloka 48 versi Lontar) dinyatakan :

“ Rajawat panca warsesu dasa warsesu dasawat,
Mitrawat sodasawarsa ityetat ptrasasanam. “

Artinya :
Sampai umur lima tahun, orang tua harus memperlakukan anaknya sebagai raja. Dalam sepuluh tahun berikutnya sebagai pelayan dan setelah umur enam belas tahun ke atas harus diperlakukan sebagai kawan.

Dalam Kitab Nitisastra IV. 20 perlakuan terhadap anak juga di uraikan sebagai berikut :

”Perlakuan kita terhadap anak ialah sampai berumur lima tahun hendaknya diperlakukan sebagai putra raja. Sampai berumur tujuh tahun dilatih supaya patuh pada perintah; berumur sepuluh tahun diajar membaca; dari umur enam belas tahun diperlakukan sebagai kawan dan harus hati-hati jika menunjukkan kesalahannya. Jika ia sendiri sudah berputra, tingkah lakunya hanya cukup pengamatan saja, dan jika memberitahu harus dengan gerak isyarat”

Tujuan diperlakukan sebagai pelayan agar menyibukkan dia supaya kenakalannya jangan diarahkan ke jalan yang tidak diinginkan. Dan juga agar sejak dini si anak belajar bertanggung jawab atas suatu pekerjaan, misalnya di beri kewajiban menyapu atau mencuci piring.

Kendala yang paling berat dalam perlakuan anak adalah ketika memasuki masa panca roba (kenakalan remaja). Jadi untuk menghindari tindakan anak yang salah karena salah perlakuan orang tua, maka hendaknya mereka diperlakukan seperti kawan dan menganggap telah dewasa sehingga cukup dengan memberitahu akibat yang bisa timbul dari tindakannya dan konsekuensinya. Dengan memberikan pengertian mereka dianggap sudah dewasa (tidak anak-anak lagi).

Mengenai menghukum anak atau memarahi anak tetap harus dilakukan dan tentunya dilakukan dengan rasa cinta kasih. Berikut petikan Nitisastra IV. 21 :

”Jangan hendaknya memanjakan anak, oh orang baik, karena mereka pasti akan berbuat dosa dan menyimpang dari jalan kebenaran. Bukankah banyak orang bijaksana yang meninggalkan anak istrinya untuk bertapa (memohon jalan kepada Tuhan dalam mendidik anak-anak). Jadi kita dapat melaksanakan hukum ketertiban dan pukulan atau pujian yang adil, pasti anak itu akan berbudi luhur dan berpengalaman. Anak yang demikian itu pasti selalu akan jadi idaman para wanita dan orang baik-baik akan mencintai dan memuji-mujinya.

Jadi sekarang terserah anda anak mau jadi apa anak kita nantinya!.
By : Kadek Antara (08-08-08)
Sumber : Kitab Slokantara.

25/07/08

Tip Berjabat Tangan

Tip Berjabatan Tangan Yang Efektif

Berjabatan tangan sudah menjadi bagian ritual dunia usaha. Mungkin anda menganggap tidak terlalu perlu dipikirkan panjang-panjang, tetapi tidak bagi orang yang sedang berjabatan dengan anda. Sikapnya dalam berjabatan menampilkan sebagian besar kesannya terhadap anda. Ingatkah anda bagaimana kesalnya anda bila berjabatan tangan dengan orang yang memberikan jabatan amat lemah lunglai atau sebaliknya terlalu keras bersemangat.
Jangan sampai anda dikategorikan sebagai orang yang tidak mengesankan baik saat berjabatan tangan. Berikut ini ada beberapa teknik berjabatan tangan :

1. Tataplah mata lawan bicara anda saat berjabatan tangan dengannya. Tidak ada yang lebih mengacuhkan selain jabatan tangan tanpa tatapan mata. Ini menunjukan rasa tidak hormat atau tidak tertarik. Dengan menatap lawan bicara saat berjabatan, anda menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri.

2. Berjabat-tanganlah dari telapak ke telapak. Jangan berjabatan tangan dengan mempertemukan dari jari ke jari, atau telapak dengan jari. Dengan berjabatan tangan dari telapak ke telapak akan memberikan perasaan bersahabat dan tidak meninggalkan perasaan yang tidak nyaman atau terluka.

3. Jangan terlalu akrab. Beberapa orang bertindak berlebihan dengan menarik tangan lawan dan secara keras mengayunkan ke atas ke bawah. Jabat tangan semacam ini sama dengan ”mulut besar’. Bersikaplah percaya diri, jangan membuat orang lain kesal.

4. Sadarlah akan keterbatasan phisik seseorang. Orang jompo, cacat, atau penderita arthitis mungkin memiliki tulang yang lemah dan keterbatasan gerak. Melukai seorang saat berjabatan tangan mungkin justru menutup pintu bukannya membuka pintu hubungan yang baik.

5. Ingatlah untuk menciptakan jabat tangan yang bermakna. Jika anda berjabatan tangan lalu dengan segera menarik tangan anda dan melanjutkan pembicaraan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, maka orang akan menganggapnya sebagai jabatan tangan yang tak berarti dan tidak tulus. Berikan pada lawan anda beberapa saat untuk menunjukan perhatian anda melalui kontak mata atau pembicaraan sebelum anda menarik tangan anda. Mereka akan merasa bahwa mereka sedang bertemu dengan orang yang layak.

Tips ini di ambil dari Deek McAleer, Dreamlife.

Hadiah 86.400

Hadiah 86.400

Dijaman Kali Yuga salah satu cirinya adalah uang merupakan salah satu komponen yang memainkan peranan penting. Mari kita lihat cerita sebuah keluarga dengan tiga orang anak menggunakan hadiah dari orang tuanya.
Di pagi hari yang sejuk Sang Bapak berkata ” Abira, Jovan, dan Geanta, bapak kasi uang Rp. 86.400,- kalian gunakan untuk hari ini dan kalau ada sisanya kembalikan ke bapak! ”.
Si Abira langsung pergi ke tempat mainan dan menghabiskan seluruh uangnya untuk kesenangan. Jovan menggunakan uang itu untuk membeli makanan dan buku sisanya tidak dikembalikan tapi dia habiskan untuk investasi dan amal (dana punia). Lain lagi dengan Geanta dia hanya diam malas di rumah sehingga tidak ada uang yang dia habiskan (gunakan).

Setelah malam tiba mereka kembali berkumpul dan Sang Bapak berkata ” Anak-anak bagaimana keadaanmu semua dan uangnya diapakan?”.
Abira langsung menjawab ” Saya lapar Pak.... tadi uangnya saya habiskan untuk main PS (Play Station)! ”.
“Saya baik Pak… uangnya sudah habis untuk beli makan, buku, investasi, kasi ibu pengemis (amal), dan beli pakaian sembahyang! “ sergah Jovan sambil menunjukan bukunya yang baru.
“ Kamu Geanta? “ kata Sang Bapak sambil mengelus pundaknya.
Dengan muka penuh penyesalan Geanta berujar “ Ya … Bapak, uangnya jangan dibalikin ya, aku males pergi mendingan tidur di rumah “.
Tetapi karena memang sesuai janji maka sisa uang harus dikembalikan ke Sang Bapak.

Nah dari cerita tadi apa yang bisa kita jadikan bahan renungan?.
Sang Bapak tersebut tiada lain adalah TUHAN yang memberikan kita WAKTU 86.400 detik agar dapat pergunakan dengan baik dalam satu hari ini.
Orang yang hanya menghabiskan waktunya untuk bermain mencari kesenangan akan menderita karena tidak ada waktu mencari makanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti Si Abira. Si Geanta adalah kiasan orang yang merugi karena tidak memanfaatkan waktu yang diberikan untuk mengisi hidupnya, sehingga mengalami penyesalan karena waktu yang telah dilewatkan begitu saja tidak dapat diputar kembali.
Si Jovanlah yang harus ditiru, manfaatkan waktu yang diberikan 86.400 detik untuk hari ini. Pergunakan sebagian waktumu untuk mencari makanan (uang) dengan bekerja sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, sebagian lagi pergunakan juga untuk mencari ilmu (pendidikan) dengan belajar, kemudian sebagian gunakan untuk istirahat (investasi kesehatan) karena tanpa istirahat maka tidak ada jaminan untuk hari depan yang baik (sehat)., kemudian pergunakanlah waktumu untuk kebahagian sesama (amal) baik waktu untuk keluarga, teman, dan lingkungan kita. Terakhir yang harus kita sisihkan (luangkan) adalah waktu untuk sembahyang sesuai dengan keyakinan kita.

Jam terus berdetak. Gunakan waktu anda sebaik-baiknya.
Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.

Jadi?
”Hargailah setiap waktu yang anda miliki. Dang ingatlah waktu tidaklah menunggu siapa-siapa”
By : Kadek Antara ( 23 Juli 2008 )

21/07/08

Futsal akhirnya pegel

Main Futsal di The Balls




Dr kanan : Hari S, Kt. Gde. Ari, Gejer, Jun, Sues, adik kelas sorry lupa namanya.


Pada Sabtu, 19 Juli 2008 Alumni KMHB diundang olah raga bersama dengan adik-adik KMHB. Acara diisi dengan main futsal di the ball futsal center yang terletak di Jl. Veteran, Rempoa.

Pertandingan dimulai jam 10.00 dan berakhir jam 12.00 siang ....

Wah .. abis itu 2 hari gak bisa jalan bener, kaki masih pegel dan pinggang waduuh sakitnya....(maklum udah tua kali ya ..).

Tapi yang penting pikiran senang dan bahagia.



18/07/08

Manusia Lahir Bersama Peluang

Manusia Lahir Bersama Peluang
Kutipan dari : Gede Prama

Di zaman yang penuh dengan gunungan kesulitan ini, teramat sering saya bertemu dengan wajah-wajah yang mengundang rasa kasihan. Dari penjual asuransi yang mau patah semangat, pekerja yang kehilangan pekerjaan, sampai dengan pengusaha yang jatuh bangkrut. Singkat kata, tidak sedikit manusia yang merasa peluang hidupnya sudah demikian sempit, untuk kemudian menyimpulkan bahwa Tuhan memberikan peluang lebih besar kapada orang yang lebih beruntung.

Bagi saya pribadi, setiap manusia yang lahir sebenarnya sudah membawa peluang. Bedanya dengan argumen orang kebanyakan, peluang bukanlah sejenis keadaan yang berdiri di luar sana, dan menunggu untuk ditemukan. Peluang, lebih merupakan keadaan yang tercipta dari cara kita berespons terhadap kehidupan. Bagi mereka yang pesimis dan mudah sekali patah semangat, peluang akan jarang muncul. Bukan karena Tuhan pilih kasih, namun lebih karena cara berespons yang dibungkus terlalu banyak pesimisme. Demikian juga sebaliknya.

Segaris dengan keyakinan saya di atas, Bill Cosby (aktor terkemuka, produser dan penulis sejumlah buku) pernah menulis tentang hidup dan kehidupan dengan kalimat cantik : \’All you have is opportunity. It is a rich and beautiful gift\’. Satu-satunya hal yang kita bawa sejak lahir adalah peluang. Ia adalah hadiah yang kaya dan cantik.
Sekali lagi tampak, peluang sebenarnya tidak hanya hadir di mana-mana, ia kita bawa sejak lahir. Akan tetapi, pesimisme membuat mata dan rasa kita buta akan peluang. Sikap inilah yang harus dibenahi, sebelum kita betul-betul buta dengan peluang.

Coba temui orang-orang bawah yang hidup pas-pasan. Dari satpam, tukang ojek, supir taksi sampai dengan tukang bakso. Mereka semua matanya terbuka, bahwa setiap tanah yang kita injak sebenarnya mengandung peluang. Kemanapun mata memandang, ada peluang. Dengan sejumlah optimisme, apapun - sekali lagi apapun - bisa jadi peluang. Sampah menjadi kompos. Barang bekas ditunggu oleh perusahaan yang melakukan daur ulang. Baju kotor menghadirkan peluang dalam bentuk bisnis mencuci pakaian. Dan tidak terhitung jumlah peluang lainnya. Atau dalam bahasa Bill Cosby : work your own opportunity. Ciptakan, temukan dan kerjakan sendiri peluang-peluang Anda.

Saya pernah membaca dan bertemu dengan banyak sekali orang yang work their own opportunity. Rekan saya Fadel Muhammad ketika berangkat sekolah ke Bandung dari Indonesia Timur masuk dalam klasifikasi orang miskin, demikian juga setelah lulus dari ITB, dari segi kekayaan materi tidak ada apa-apanya. Namun, kendati modal materinya demikian terbatas, Fadel pernah menjulang dengan prestasi-prestasinya. Ketika mengajar di Aetna Life, saya pernah dibuat terkejut oleh prestasi seorang Ibu yang penampilannya tidak beda dengan Ibu rumah tangga biasa. Bonus akhir tahunnya bisa mencapai angka lebih dari satu milyard rupiah, kendati ekonomi lagi morat-marit.. Deretan nama yang menjulang sebagai pengusaha-pengusaha terkemuka, atau juga manajer jempolan, tidak sedikit yang lahir dari keluarga biasa - bahkan sebagian miskin, berpendidikan pas-pasan, dan tidak ada yang meramalkan sebelumnya kalau mereka akan menjadi pencipta-pencipta peluang, baik bagi dirinya maupun bagi jutaan pencari kerja lainnya. Singkat kata, yang paling penting bukan pendidikan, pengalaman maupun keturunan, namun bagaimana kita berespons terhadap keadaan. Ini yang menentukan, apakah kita akan buta terhadap peluang, atau bakal menemukan \’pelangi\’ peluang di mana-mana.
Belajar dari sini, perlu dicermati beberapa hal sebagai bahan perenungan. Pertama, berbeda dengan ilmu geografi di mana peta hanya bisa digambar setelah wilayahnya jelas, dalam memandang kehidupan berlaku kaidah sebaliknya : peta menentukan betuk wilayah. Artinya, peta yang ada di kepala kita akan menentukan bentuk wilayah yang kita lihat. Jika petanya takut, gagal, pesimis dan sejenis, maka \’wilayah\’ yang Anda lihat menjadi amat sempit dan penuh dengan bahaya. Sebaliknya, bila peta yang ada di kepala adalah spirit untuk senantiasa mencoba, yakin akan berhasil, dan sikap sejanis, maka \’wilayah\’ peluangnya besar dan lebar. Ini berarti, hati-hatilah dengan \’peta\’ yang ada di kepala kita. Setiap orang dewasa kepalanya dipenuhi dengan peta. Hanya saja, tanpa kewaspadaan yang memadai, mata, telinga dan indera kita akan diperdaya oleh peta terakhir.

Kedua, pengalaman, pendidikan, keturunan dan latar belakang sejenis, suka tidak suka, mau tidak mau, berpengaruh terhadap totalitas cara kita berespons. Sebelum kita dipenjara oleh semua latar belakang semacam ini, ada baiknya untuk menyelam dalam ke \’sumur\’ sang aku. Maksudnya, kenali diri sendiri secara amat mendalam. Bermodalkan hal terkahir, Anda kemudian menjadi tahu setiap peta di kepala. Dari asal muasalnya, seberapa menjebak dia, sampai apa yang harus dilakukan setiap kali Anda mau memproduksi peluang.

Ketiga, diri kita sebenarnya lebih mirip dengan karet yang lentur dibandingkan batu yang keras. Ini berarti, seberapa kuatpun belenggu warisan masa lalu, ia tetap bisa dirubah. Namun, sebagaimana karet, tarikan sekali yang terlalu keras bisa membuatnya putus. Dalam membuatnya berubah, kita mesti tekun, pelan, konsiseten.
Digabung menjadi satu, tubuh ini disamping sudah membawa peluang sejak lahir, sebenarnya ia juga bisa memproduksi peluang. Persoalannya, sudahkah Anda mencobanya dengan penuh ketekunan ?