Hadiah 86.400
Dijaman Kali Yuga salah satu cirinya adalah uang merupakan salah satu komponen yang memainkan peranan penting. Mari kita lihat cerita sebuah keluarga dengan tiga orang anak menggunakan hadiah dari orang tuanya.
Di pagi hari yang sejuk Sang Bapak berkata ” Abira, Jovan, dan Geanta, bapak kasi uang Rp. 86.400,- kalian gunakan untuk hari ini dan kalau ada sisanya kembalikan ke bapak! ”.
Si Abira langsung pergi ke tempat mainan dan menghabiskan seluruh uangnya untuk kesenangan. Jovan menggunakan uang itu untuk membeli makanan dan buku sisanya tidak dikembalikan tapi dia habiskan untuk investasi dan amal (dana punia). Lain lagi dengan Geanta dia hanya diam malas di rumah sehingga tidak ada uang yang dia habiskan (gunakan).
Setelah malam tiba mereka kembali berkumpul dan Sang Bapak berkata ” Anak-anak bagaimana keadaanmu semua dan uangnya diapakan?”.
Abira langsung menjawab ” Saya lapar Pak.... tadi uangnya saya habiskan untuk main PS (Play Station)! ”.
“Saya baik Pak… uangnya sudah habis untuk beli makan, buku, investasi, kasi ibu pengemis (amal), dan beli pakaian sembahyang! “ sergah Jovan sambil menunjukan bukunya yang baru.
“ Kamu Geanta? “ kata Sang Bapak sambil mengelus pundaknya.
Dengan muka penuh penyesalan Geanta berujar “ Ya … Bapak, uangnya jangan dibalikin ya, aku males pergi mendingan tidur di rumah “.
Tetapi karena memang sesuai janji maka sisa uang harus dikembalikan ke Sang Bapak.
Nah dari cerita tadi apa yang bisa kita jadikan bahan renungan?.
Sang Bapak tersebut tiada lain adalah TUHAN yang memberikan kita WAKTU 86.400 detik agar dapat pergunakan dengan baik dalam satu hari ini.
Orang yang hanya menghabiskan waktunya untuk bermain mencari kesenangan akan menderita karena tidak ada waktu mencari makanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti Si Abira. Si Geanta adalah kiasan orang yang merugi karena tidak memanfaatkan waktu yang diberikan untuk mengisi hidupnya, sehingga mengalami penyesalan karena waktu yang telah dilewatkan begitu saja tidak dapat diputar kembali.
Si Jovanlah yang harus ditiru, manfaatkan waktu yang diberikan 86.400 detik untuk hari ini. Pergunakan sebagian waktumu untuk mencari makanan (uang) dengan bekerja sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, sebagian lagi pergunakan juga untuk mencari ilmu (pendidikan) dengan belajar, kemudian sebagian gunakan untuk istirahat (investasi kesehatan) karena tanpa istirahat maka tidak ada jaminan untuk hari depan yang baik (sehat)., kemudian pergunakanlah waktumu untuk kebahagian sesama (amal) baik waktu untuk keluarga, teman, dan lingkungan kita. Terakhir yang harus kita sisihkan (luangkan) adalah waktu untuk sembahyang sesuai dengan keyakinan kita.
Jam terus berdetak. Gunakan waktu anda sebaik-baiknya.
Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Jadi?
”Hargailah setiap waktu yang anda miliki. Dang ingatlah waktu tidaklah menunggu siapa-siapa”
Si Abira langsung pergi ke tempat mainan dan menghabiskan seluruh uangnya untuk kesenangan. Jovan menggunakan uang itu untuk membeli makanan dan buku sisanya tidak dikembalikan tapi dia habiskan untuk investasi dan amal (dana punia). Lain lagi dengan Geanta dia hanya diam malas di rumah sehingga tidak ada uang yang dia habiskan (gunakan).
Setelah malam tiba mereka kembali berkumpul dan Sang Bapak berkata ” Anak-anak bagaimana keadaanmu semua dan uangnya diapakan?”.
Abira langsung menjawab ” Saya lapar Pak.... tadi uangnya saya habiskan untuk main PS (Play Station)! ”.
“Saya baik Pak… uangnya sudah habis untuk beli makan, buku, investasi, kasi ibu pengemis (amal), dan beli pakaian sembahyang! “ sergah Jovan sambil menunjukan bukunya yang baru.
“ Kamu Geanta? “ kata Sang Bapak sambil mengelus pundaknya.
Dengan muka penuh penyesalan Geanta berujar “ Ya … Bapak, uangnya jangan dibalikin ya, aku males pergi mendingan tidur di rumah “.
Tetapi karena memang sesuai janji maka sisa uang harus dikembalikan ke Sang Bapak.
Nah dari cerita tadi apa yang bisa kita jadikan bahan renungan?.
Sang Bapak tersebut tiada lain adalah TUHAN yang memberikan kita WAKTU 86.400 detik agar dapat pergunakan dengan baik dalam satu hari ini.
Orang yang hanya menghabiskan waktunya untuk bermain mencari kesenangan akan menderita karena tidak ada waktu mencari makanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti Si Abira. Si Geanta adalah kiasan orang yang merugi karena tidak memanfaatkan waktu yang diberikan untuk mengisi hidupnya, sehingga mengalami penyesalan karena waktu yang telah dilewatkan begitu saja tidak dapat diputar kembali.
Si Jovanlah yang harus ditiru, manfaatkan waktu yang diberikan 86.400 detik untuk hari ini. Pergunakan sebagian waktumu untuk mencari makanan (uang) dengan bekerja sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, sebagian lagi pergunakan juga untuk mencari ilmu (pendidikan) dengan belajar, kemudian sebagian gunakan untuk istirahat (investasi kesehatan) karena tanpa istirahat maka tidak ada jaminan untuk hari depan yang baik (sehat)., kemudian pergunakanlah waktumu untuk kebahagian sesama (amal) baik waktu untuk keluarga, teman, dan lingkungan kita. Terakhir yang harus kita sisihkan (luangkan) adalah waktu untuk sembahyang sesuai dengan keyakinan kita.
Jam terus berdetak. Gunakan waktu anda sebaik-baiknya.
Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Jadi?
”Hargailah setiap waktu yang anda miliki. Dang ingatlah waktu tidaklah menunggu siapa-siapa”
By : Kadek Antara ( 23 Juli 2008 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar