07/04/09

Hadiah disebrang penderitaan

Hadiah disebrang Penderitaan


Sudah menjadi kebiasaan (sebenarnya kebiasaan ini jelek) di saat mulai ngantuk dan akan tidur Saya nonton TV dulu dengan timer 30-45 menit dengan mencari acara TV yang ringan. Kebetulan ketemu acara Bapak Mario Teguh (seorang motivator) di TV O-Chanel yang bercerita ringan tetapi sangat menyentuh sehingga Saya berkata dalam hati ” Oooo iya...bener juga, kandungan ceritanya sama seperti yang saya alami!”.

Pak Mario teguh bercerita :

Di suatu kerajaan yang makmur dipimpin oleh Raja yang baik hati dan mempunyai seorang putri yang cantik satu-satunya sebagai pewaris kerajaan. Kemudian sang raja mengadakan sayembara untuk mencarikan jodoh anaknya.

” Barang siapa yang bisa berenang menyebrangi kolam ini ..akan Saya nikahkan dengan Putri Saya!” teriak sang Raja di hadapan rakyatnya.

Ternyata kolam tersebut seluas 2000 m2 (10 meter x 20 meter) tetapi didalamnya terdapat 20 ekor buaya peliharaan sang Raja yang sedang lapar.

Beberapa orang maju ke pinggir kolam, tetapi begitu melihat mulut buaya dengan giginya yang tajam mereka kembali ke tempat semula dan mengurungkan niatnya karena takut. Sudah 2 jam ditunggu namun tidak ada juga orang yang berani menyebrangi kolam itu walaupun sang Raja berjanji menambah hadiahnya dengan akan langsung mengangkatnya sebagai Raja untuk menggantikannya . Dalam keadaan hening tiba-tiba ......................
bruuuuaaaakkkkk....cepak ..cepek...cepak...cepek...ternyata seorang pemuda desa terjun berenang semakin cepat untuk sampai ke sisi kolam disamping sang Raja berdiri. Di belakang pemuda tersebut sang buaya mengejar sambil mengernyitkan giginya.

Sungguh ajaib ... sang pemuda desa tadi sampai dengan selamat di samping sang Raja, semua tercengang terdiam bengong tanpa mampu berkata. Kemudian sang Raja mendekati pemuda desa tersebut dan langsung memberikan selamat. Tetapi keanehan terjadi, sang pemuda desa diberikan selamat tetapi malah bengong dan mengucapkan syukur bisa lepas dari kejaran buaya sehingga memancing keingintahuan sang Raja.

”Wahai pemuda kenapa kamu gak gembira setelah berhasil menyebrangi kolam itu dan mendapatkan Putri cantik dan Tahta kerajaan?” sergah sang Raja dengan rasa penasarannya.

Sang pemuda menjawab dengan gemeteran karena masih gak percaya bisa lolos dari maut dan trauma rasa takut tadi ” Ampun...paduka..hamba senang dengan hadiah pemberian paduka.”

”Tetapi sebelum hamba menerima hadiah hamba mohon bertanya dulu pada kawan-kawan saya disebrang kolam sana?” pinta sang pemuda dengan penuh rasa hormat.

Ketika sudah sampai sebrang kolam dimana awal sang pemuda berdiri dia langsung bertanya : ” Hai semua ....siapa tadi yang mendorong aku sehingga jatuh ke kolam itu?”.

Terdengarlah tertawaan semua orang-orang yang berada dikolam tersebut, ternyata sang pemuda tadi sengaja diceburkan oleh temannya dan bukan atas kemauannya.

Pelajaran berharga yang Saya bisa petik dari cerita tersebut adalah ” Kita harus menerima kondisi seberat apapun yang diberikan oleh-NYA dan berjuang untuk bisa lepas dari kondisi/ keadaan yang tidak baik (enak-red) tersebut yang sebenarnya bukan keinginan kita, tetapi Tuhan (Ida Hyang Widhi) menaruh kita dikondisi yang sulit agar kita berjuang dan bekerja keras karena Beliau telah menyiapkan sesuatu yang sangat berharga sebagai hadiah atas usaha kita dan tentunya kita tidak mengetahui apa hadiah tersebut karena hal itu adalah rahasia Tuhan”.

Terus kenapa Saya bilang kandungan ceritanya sama dengan saya alami?. Saat Saya sudah lulus S1 dengan gelar Sarjana Ekonomi (SE) maka perlu dilakukan penyesuaian pangkat untuk keperluan karier pekerjaan tetapi kondisi yang Saya alami adalah 3 kali saya gagal lulus test kenaikan pangkat, yang berarti 3 tahun karier dan kenaikan gaji mandeg. Di dalam 3 tahun tersebut Saya bukan tanpa usaha, diawal pendaftaran test 1 data-data pendaftaran saya hilang padahal berkas saya satu amplop dengan teman saya yang lulus test, sehingga timbul pertanyaan ”kenapa data satu amplop bisa hilang sebagian dan itu data saya?”. Di tahun ke 2 tiba-tiba saja data saya ditemukan (wah...ini pekerjaan siapa pikirku?) dan atas saran atasan Saya, Saya diajak menemui koleganya yang bisa membantu kelulusan test saya. Tetapi apa yang terjadi ternyata saya dinyatakan tidak lulus lagi. Muncul pertanyaan dipikiran saya ” Dosa apa saya ini ...belajar sudah, minta tolong orang dalam sudah, dan mohon doa dikawitan sudah tetap saja gak lulus?”. Terbersit pikiran jahat ” Sing ade gunane ngelah Dewa ajak Bethara tapi sing ngidaan nulungin”. Ditahun ke 3 kembali jauh-jauh hari saya giat belajar dan baru dinyatakan lulus.

Terus apa hadiah yang saya dapatkan atas keadaan tersebut?
Saya bisa punya rumah baru! Kok bisa? Itulah kejutan atau hadiah berharga yang telah disiapkan oleh Ida Hyang Widhi Wasa diseberang keadaan yang tidak mengenakkan tersebut. Karena dengan tidak lulus 3 tahun tersebut Saya tidak ditempatkan ditempat yang baru (jauh) sehingga tidak ada biaya tambahan untuk biaya perjalanan (malah dapat motor dinas) jadi masih tetap bisa menabung dan diberikan rejeki yang lebih dibandingkan teman yang sudah lulus 3 tahun sebelumnya.
Om Awignam Astu ....

Tidak ada komentar: