Susah Bikin Semua Senang
Dalam waktu senggang Saya membuka-buka file komputer untuk mencari bahan bacaan yang ringan untuk mengusir rasa kantuk. Dan dari buku motivator Saya menemukan cerita yang inti ceritanya sering terjadi dalam kehidupan kita, judulnya : Kisah Laki-Laki Dan Keledai.
Suatu ketika seorang laki-laki beserta anaknya membawa seekor keledai ke pasar. Di tengah jalan, beberapa orang melihat mereka dan nyengir, “Lihatlah orang-orang dungu itu. Mengapa mereka tidak naik ke atas keledai itu?”
Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut. Ia lalu meminta anaknya naik ke atas keledai. Seorang perempuan tua melihat mereka, ”Sudah terbalik dunia ini! Sungguh anak tak tahu diri! Ia tenang-tenang di atas keledai sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan.”
Kali ini anak itu turun dari punggung keledai dan ayahnya yang naik. Beberapa saat kemudian mereka berpapasan dengan seorang gadis muda. ”Mengapa kalian berdua tidak menaiki keledai itu bersama-sama?”
Mereka menuruti nasehat gadis muda itu. Tidak lama kemudian sekelompok orang lewat. ”Binatang malang ....,ia menanggung beban dua orang gemuk tak berguna. Kadang-kadang orang memang bisa sangat kejam!”
Sampai di sini, ayah dan anak itu sudah muak. Mereka memutuskan untuk memanggul keledai itu. Melihat kejadian itu, orang-orang tertawa terpingkal-pingkal, ”Lihat, manusia keledai (bodoh-red) memanggul keledai” sorak mereka.
Jika anda berusaha menyenangkan semua orang, bisa jadi anda tak akan dapat menyenangkan siapa pun.
Nah ... itulah inti pelajarannya. Di semua tempat termasuk di Bali sering terjadi orang baik tetapi tetap ada orang yang tidak menyukainya (kadang mungkin dibuat sakit-amah leak), kenapa? karena tidak semua orang senang dengan apa yang dibuat atau dihasilkan oleh orang baik tersebut.
Disini Saya ingin menekankan bahwa sebagai manusia kita laksanakan saja apa yang menjadi kewajiban kita (swadharmaning manusia) sesuai ajaran agama/kepercayaan kita, jangan ragu-ragu atau mundur hanya karena takut tidak semua orang senang atau menerima dengan tulus atas apa yang kita lakukan.
Demikian juga untuk orang yang berdiri diposisi tidak senang dengan kerja (perbuatan) orang lain untuk dapat berpikir positif atas pekerjaan (perbuatan) orang lain tersebut. Mungkin orang lain itu mempunyai pandangan lain yang berbeda dengan pandangan kita, sehingga janganlah perbedaan pandangan tersebut menjadikan kita membenci orang lain tersebut.
Om Tat Sat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar